Provinsi Pembuat Pesawat di Rusia Cari Mitra Bisnis asal RI
- KBRI Moskow
VIVA.co.id – Salah satu daerah di Rusia yang memproduksi pesawat terbang sipil dan militer, Provinsi Irkutsk, menyatakan minatnya mencari mitra kerja sama dengan Indonesia. Kemitraan dilakukan dengan bentuk sister province dengan salah stu provinsi di Indonesia.
Demikian kesimpulan pertemuan antara Gubernur Provinsi Irkutsk, Sergey Georgievich Levchenko, dengan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, saat berkunjung ke Irkutsk beberapa waktu lalu.
"Indonesia adalah negara dengan perkembangan ekonomi yang dinamis. Kami tertarik untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang," kata Levchenko seperti disiarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Kamis 14 September 2017.
Menurut dia, meskipun Indonesia cukup jauh dari Irkutsk, nilai perdagangan Provinsi Irkutsk dengan Indonesia meningkat yang pada periode Januari-Juni sebesar US$ 13,5 juta, atau naik 193 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Irkutsk juga sudah meluncurkan pesawat penumpang jarak menengah MC-21 dan diharapkan Indonesia tertarik untuk kerja sama yang prospektif ini.
Wahid menanggapi positif dan menjanjikan akan mencarikan provinsi di Indonesia yang sesuai untuk kerja sama dengan Irkutsk. “Indonesia juga memproduksi pesawat jarak pendek N-219 yang dapat mendarat di lapangan rumput yang tidak diproduksi di Rusia,” kata Wahid. Hal ini pun ditanggapi secara baik oleh Gubernur Provinsi Irkutsk dan dapat dijadilkan proyek bersama.
Menurut data Dinas Federal Bea Cukai Rusia, pada 2016 nilai perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$2,6 miliar, naik 45,3 persen dari 2015. Sementara itu data Kementerian Perdagangan RI, pada periode Januari-Juni 2017 nilai perdagangannya sebesar US$1,2 milyar, naik 43,8 persen dibanding periode yang sama 2016.
"Nilai perdagangan tersebut masih sangat kecil, jika dilihat dari potensi yang kita miliki,” kata Wahid.
Dalam pertemuan terpisah, Kamar Dagang dan Industri Siberia Timur dan lima perusahaan besar di Irkutsk menyampaikan keinginan menjalin kerja sama dan mencari mitra bisnis dari Indonesia.
Perusahaan tersebut adalah JSC Irkutsk International Airport, JSC Irkutsk Research and Design Institute of Chemical and Petrochemical Engineering, LLC Agrarian Technologies, LLC Elitinvest, dan LLC Zhilstroyleasing. Wahid pun mengundang mereka dan pelaku bisnis lainnya untuk datang pada Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta tanggal 11-15 Oktober mendatang.
Kelola Bandara
Direktur Komersial JSC Irkutsk International Airport, Yuri Kurdyukov, mengatakan pihaknya juga menginginkan adanya kerja sama dalam pengelolaan bandara, termasuk penerbangan reguler atau charter. Tahun 2012-2014 terdapat penerbangan charter dari Irkutsk ke Bali yang mengangkut sekitar 6,5 ribu wisatawan Irkutsk dan sekitarnya.
Dengan semakin meningkatnya arus wisatawan akhir-akhir ini, diharapkan adanya penerbangan kembali dari Irkutsk ke Indonesia. "Kami siap berdiskusi dengan semua pihak di Indonesia di Rusia", kata Yuri Kurdyukov.
Provinsi Irkutsk yang memiliki salah satu danau terbesar dan terkenal di dunia, Danau Baikal, masuk dalam zona ekonomi Siberia Timur. Wilayah yang dilalui jalur Trans Siberia ini memiliki banyak industri yang tidak hanya menopang perekonomian Irkutsk dan sekitarnya, tetapi juga Rusia pada umumnya.
Potensi kerja sama industri dengan Irkutsk antara lain bidang pertanian, pertambangan, termasuk migas, emas dan batu-batu alam berharga, pengolahan kayu, dan industri penerbangan.
Potensi wisatawan dari provinsi ini juga cukup besar bagi Indonesia. Tidak sedikit warga Irkutsk yang berkunjung ke Asia Tenggara, khususnya Thailand dan Vietnam karena sudah ada penerbangan reguler langsung dari Irkutsk ke negara tersebut. Adanya penerbangan charter dari Irkutsk diyakini dapat meningkatkan arus wisatawan Rusia ke Indonesia. (ren)