Kasus Bayi Debora Gerus Saham Mitra Keluarga
- Google Street View
VIVA.co.id – Cerita tragis dari meninggalnya bayi Debora yang ditelantarkan Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, ternyata ikut menyeret sentimen negatif saham PT Mitra Keluarga Karyasehat tbk (MIKA) hari ini, Senin 11 September 2017.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham MIKA dibuka turun 30 poin dari penutupan sebelumnya Rp 2.110 ke level Rp 2.080. Saham MIKA juga sempat menyentuh level terendah di posisi Rp 1.950.
Dan hingga penutupan sesi I siang ini, saham MIKA bertengger di level Rp 2.020, melemah 90 poin atau 4,27 persen.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan anjloknya saham MIKA pada pembukaan pagi hingga saat ini sepertinya lebih disebabkan sentimen negatif dari kasus meninggalnya bayi Debora.
Bahkan, kondisi tersebut tentu masih akan negatif hingga akhir perdagangan hari ini. Bahkan, kondisi tersebut bisa berlanjut jika manajemen MIKA tidak segera melakukan sanggahan kepada masyarakat.
"Jika tak ada sanggahan atau sikap tanggung jawab dari MIKA maka bukan tidak mungkin saham akan melemah dalam beberapa hari ke depan," jelas Reza kepada VIVA.co.id, Senin 11 September 2017.
Untuk itu, Reza menilai agar saham MIKA tidak berlarut dalam reaksi negatif pelaku pasar, tentu manajemen harus mengeluarkan tanggapan atau ada dalam bentuk tanggung jawab.
Perlu diketahui, bayi berusia empat bulan bernama Tiara Debora Simanjorang, meninggal dunia di ruang UGD Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, Minggu 3 September 2017 lalu.
Meninggalnya bayi tersebut lantaran diduga telat mendapatkan penanganan dari pihak RS Mitra Keluarga karena orang tua bayi tidak memiliki biaya senilai Rp19,8 juta agar bayi Debora bisa dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU).