Tugas Telkom Pulihkan 100% ATM Belum Selesai
- www.telkom.co.id
VIVA.co.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memenuhi janjinya untuk memulihkan 15 ribu titik layanan yang terdampak dari gangguan Satelit Telkom 1. Sampai Minggu malam 10 September, Telkom telah memulihkan konektivitas 16.689 titik dari 15.019 titik layanan pelanggan Satelit Telkom 1.
Selanjutnya setelah sukses memulihkan layanan, Telkom masih mempunyai tugas, yakni memastikan pelanggan satelitnya bisa berjalan normal sebelum munculnya gangguan satelit pada Agustus lalu.
Untuk diketahui dalam proses pemulihan, Telkom hanya 81 persen me-repointing antena Very Small Aperture Terminal (VSAT) dari satelit Telkom 1 ke satelit Telkom 2, satelit Telkom 3S, satelit APSAT, dan satelit ChinaSAT. Repointing ke satelit lain ini merupakan sebuah solusi yang permanen.
Sedangkan sisanya, 19 persen titik pelanggan dilakukan solusi sementara dengan koneksi serat optik (5 persen) dan jaringan Machine to Machine atau M2M (14 persen).
"Solusi ini selambat-lambatnya akan dialihkan ke solusi tetap, selambat-lambatnya selama dua bulan," ujar Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo kepada VIVA.co.id, Senin 11 September 2017.
Pria yang akrab disapa Bobby itu menjelaskan, pemulihan titik pelanggan yang terdampak memang kondisinya cukup beragam, ada yang memungkinkan untuk dilakukan repointing langsung ke satelit lainnya, sementara ada titik layanan yang tak memungkinkan untuk repointing ke satelit, sehingga harus ditempuh solusi sementara tersebut.
Dia mengatakan, pemulihan dengan memindahkan arah ke satelit lainnya memang tidak mudah. Proses ini harus mengubah konstruksi fisik titik layanan dan tentunya memakan waktu.
"Makanya kami berikan solusi ke fiber optik dan M2M itu sementara, yang penting bisa koneksi dulu," kata dia.
Selanjutnya selama dua bulan ini, Telkom akan berkoordinasi ke pelanggan layanan, apakah akan beralih ke solusi tetap, yakni koneksi dengan satelit atau masih memakai serat optik dan M2M. Namun, hal itu sifatnya pilihan, pelanggan layanan Telkom sepenuhnya yang akan memutuskan.
Bobby mengatakan meski solusi koneksi serat optik dan M2M memang bukan solusi permanen tapi bukan solusi bisa terus dipakai.
"Artinya bukan berarti fiber optik atau M2M itu tidak bagus ya. Tapi apakah itu (fiber optik dan M2M) tingkat stabilitasnya sesuai (dengan kebutuhan pelanggan) atau tidak," jelasnya.
Pada Minggu malam 10 September, Direktur Utama Telkom, Alex Janangkih Sinaga mengatakan, 98 persen layanan konektivitas pelanggan sudah berfungsi normal.
Alex menuturkan Telkom telah memulihkan konektivitas sebanyak 14.689 titik dari total 15.019 titik layanan pelanggan yang satelit Telkom. Makanya Telkom optimis lewat tengah malam pemulihan sudah sampai 100 persen.