Jasa Marga Tetap Jual Kartu Non Tunai di Gerbang Tol
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Belajar dari pengalaman beberapa pengguna jalan tol yang lupa mengisi uang elektroniknya dan mengantisipasi pengendara yang tidak memiliki e-money, PT Jasa Marga Tbk bersama Badan Pengatur Jalan Tol dan perbankan tetap menjajakan penjual uang elektronik di gerbang tol.
Direktur Operasional II Jasa Marga, Subekti Syukur, mengatakan, pengalaman pengendara tersebut membuat perusahaan dan perbankan tetap menyarankan agar penjual e-money di gerbang tol tidak dihilangkan.
Menurut dia, cara ini untuk mengantisipasi kebiasaan warga Indonesia yang suka dengan last minute, agar nantinya tidak mengganggu pengguna jalan tol lain dan mengurangi antrean pengendara di gerbang tol.
"Masih ada satu hal yang kami khawatirkan dan kami tunggu, terutama kartu. Jadi 101 ribu per hari (pengguna e-money), kalau ini bisa dipenuhi pasti sukses (31 Oktober transaksi non tunai)," ujarnya di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Jumat 8 September 2017.
Subekti mengungkapkan, hingga saat ini baru 1,5 juta kartu yang bisa dijual di lapangan. "Kartu yang terjual habis, dan semua pengguna tol ini 60 persen masih tunai. Mudah-mudahan 31 Oktober berjalan lancar dan kami tidak mau kejadian seperti di tol Alam Sutera," katanya.
Adapun kejadian di tol Alam Sutera, dia melanjutkan, karena di sana masih banyak orang yang masuk lajur antrean pengguna e-money. Karena tidak tahu bahwa gerbang tersebut tidak melayani transaksi tunai.
Selain itu, ada di gerbang tol Kunciran 1 dan 2 yang tidak lagi melayani transaksi tunai. "Ya, gerbang Kunciran 1 ini melayani transaksi dari arah Jakarta menuju Kunciran, Alam Sutera dan sekitarnya. Sedangkan Kunciran 2 melayani dari arah sebaliknya yang menuju ke Jakarta," tuturnya. (art)