Ingin Siapkan Dana Pendidikan Anak, Cobalah Cara ini

Ilustrasi guru
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA.co.id – Orangtua yang baru saja mengantarkan anaknya masuk sekolah atau perguruan tinggi tentu merasakan mahalnya biaya pendidikan. Meski subsidi pendidikan yang diberikan pemerintah semakin besar, tetap saja untuk mendapatkan pendidikan kualitas terbaik, orangtua harus merogoh kocek lebih dalam.

6 Instrumen Investasi Terbaik untuk Siapkan Dana Pendidikan Anak

Oleh karena itu, menyiapkan dana pendidikan anak menjadi tantangan yang dihadapi semua orangtua. Untuk memudahkan Anda menyiapkan biaya ini, berikut tips yang dikutip dari CekAja.com pada Rabu 6 September 2017.

1. Tetapkan kesepakatan

3 Mantan Mendikbud Hadir RDPU dengan DPR Bahas Biaya Kuliah, Anies Absen

Ini adalah tahap yang seharusnya dilakukan untuk menentukan pendidikan anak Anda. Pada tahap ini Anda harus duduk bersama pasangan dan berdiskusi perihal rencana pendidikan anak.

Tentukan sampai jenjang pendidikan apa anak dibiayai, sekolah apa yang dipilih dan berapa biaya yang disiapkan. Sebaiknya semuanya harus sudah diputuskan sebelum si anak masuk sekolah.

Biaya Pendidikan Naik 15 Persen Per Tahun, BritAma Rencana Berikan Solusi Terbaik

2. Pelajari produk investasi

Cara terbaik menyiapkan dana pendidikan anak ialah dengan mengelola uang pendidikan pada instrumen investasi terbaik. Ada banyak produk yang bisa dipilih di pasar. Namun, investasi tidak bisa sembarangan.

Agar sukses berinvestasi dibutuhkan pengetahuan yang cukup perihal produk investasi. Ada baiknya untuk mempelajari sejumlah produk investasi sebelum memilih satu instrumen yang digunakan untuk menempatkan dana pendidikan anak.

Setelah menetapkan dua hal di atas, ada beberapa pilihan instrumen keuangan dan investasi yang bisa dipilih. Berikut ini ulasannya:

a. Reksadana

Reksadana adalah produk investasi yang memungkinkan kita berinvestasi di pasar saham, keuangan dan obligasi. Tanpa perlu terjun langsung mengelola dana kita, akan ada manajer investasi yang mengurusnya.

Jika memiliki modal kecil namun ingin mendapatkan imbal hasil besar, reksadana adalah pilihan yang tepat. Namun, perlu diketahui bahwa dalam reksadana terdapat berbagai jenis yang peruntukannya berbeda-beda seperti reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.

b. Deposito berjangka

Deposito berjangka adalah jenis tabungan rencana dengan bunga di atas rata-rata. Nasabah juga dapat memilih tenor deposito dari enam bulan hingga 20 tahun dengan nilai yang bisa ditentukan sendiri.

Keuntungan mengelola dana di deposito adalah sistem autodebet yang bisa membuat Anda disiplin menabung. Keuntungan lainnya, dana yang ditempatkan dalam deposito lebih aman karena dijamin oleh LPS.

c. Investasi saham

Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan Terbatas (PT). Saham juga diartikan sebagai surat bukti kepemilikan dalam suatu PT yang diperoleh melalui pembelian.

Dalam investasi saham, dikenal istilah Capital Gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual saham. Misalnya kita membeli satu lot saham (100 lembar) dengan harga Rp5.000 per lembar. Lima tahun kemudian, harga saham melonjak menjadi Rp9.000 per lembar. Selisih Rp4.000 per lembar inilah yang menjadi keuntungan dan disebut sebagai capital gain.

Selain itu, sebagai pemilik saham kita juga bisa mendapatkan deviden. Deviden adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan pada pemegang saham saat diadakannya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Keuntungan yang diterima biasanya akan berbentuk uang tunai atau dapat juga diganti dengan keuntungan dengan penambahan saham. Dalam jangka pendek, harga saham memang akan naik turun sehingga investasi ini lebih cocok untuk jangka panjang. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya