Korea Bisa Jadi Kiblat Indonesia Kembangkan Industri Kreatif
- VIVA.co.id/Afra Augesty
VIVA.co.id – Perhelatan K-Content Expo 2017 resmi dibuka hari ini, Sabtu, 2 September 2017. Lebih dari 40 perusahaan konten kreatif Korea sebagai eksibitor pun unjuk gigi di booth mereka masing-masing di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Booth mereka bertema K-Pop, TV Content, Game, Animation & Character, Comic, dan Beauty. Di Pavilion K-Pop misalnya, SM Entertainment yang dikenal sebagai pioneer K-Pop hadir sebagai eksibitor.
Sementara KBS Media dan CJ E&M pun menyuguhkan program drama unggulan di Pavilion TV Contents. Sehingga pengunjung bisa menikmati langsung tayangan segar asal Negeri Gingseng itu.
Tidak hanya dari Korea, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia turut hadir di Pavilion Indonesia bersama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (AINAKI). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bekraf Triawan Munaf menuturkan, Indonesia bisa berkiblat kepada Korea dalam urusan pengembangan industri kreatif.
"Ada banyak sekali yang bisa dijadikan pedoman, contohnya kreativitas, kedisiplinan, dan cara pemasaran yang tidak hanya ditujukan untuk dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri. Kita kan juga tidak ingin hanya menguasai pasar Indonesia, tapi juga ke luar Indonesia," ucapnya usai mengitari pavilion-pavilion pameran di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 2 September 2017.
Melalui kegiatan tersebut, Triawan mengatakan, Korea ingin memasarkan produk-produk unggulannya di Indonesia. Sebab di mata dunia, Indonesia adalah pasar yang besar.
Meski demikian, kenyataannya kini, pihaknya dan pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk menjadikan negeri ini tak hanya sebagai pasar, tapi juga produsen industri kreatif.
"Kita menganut pasar terbuka. Tapi, saya menekankan kepada pemerintah Korea agar membuka pasar Korea untuk produk-produk Indonesia dan membantu mengembangkan kemampuan para pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk bisa menjawab kebutuhan pasar Korea. Saya harap ada kerja sama yang lebih erat, dan produk kreatif Indonesia, seperti animasi, komik, acara-acara televisi, lebih maju," tutur dia.
K-Content Expo 2017 merupakan acara yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea; Kementerian Perdagangan, Industri, dan Teknologi Republik Korea; dan Bekraf. Sementara acaranya diorganisir oleh Korea Creative Content Agency (KOCCA) dan Korea International Trade Association (KITA).
Triawan menyebut, dampak pameran ini sangat besar bagi Indonesia dan Korea, karena para pelaku industri kreatif dapat belajar dari sini. Menurutnya, Korea lebih sistematis karena negara mereka lebih kecil dibanding Indonesia.
"Perjuangan kita lebih susah, karena kita lebih heterogen. Tapi kita harus mulai dan kita sudah mulai. Kita bersama Korea melihat peluang ini sebagai pasar besar kedua negara yang harus digarap bersama," ucapnya.