Satelit Telkom 1 Mestinya Sadarkan Pendukung Bumi Datar
- www.esa.int
VIVA.co.id – Satelit Telkom 1 mengalami masalah pada akhir pekan lalu dan berdampak pada ribuan mesin anjungan tunai mandiri atau ATM sejumlah perbankan di Indonesia.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan, Thomas Djamaluddin, mengatakan ada banyak hal pelajaran yang bisa diambil dari masalah satelit milik Telkom tersebut.
Salah satunya yaitu adanya gangguan tersebut menunjukkan keberadaan satelit di orbit Bumi. Selama ini komunitas bumi datar tidak meyakini keberadaan satelit. Komunitas ini berpandangan, jika satelit ada seharusnya Satelit Telkom 1 bisa difoto secara jelas.
"Masalah satelit Telkom 1 menyadarkan kita semua. Pertama, membuktikan satelit itu ada dan dipakai untuk banyak sektor, termasuk perbankan," ujar Thomas di akun Facebooknya, dikutip pada Jumat, 1 September 2017.
Dengan adanya dampak pada satelit tersebut yang membuat banyak mesin ATM tidak dapat beroperasi, menurut Thomas, sudah cukup menjadi bukti keberadaan satelit.
"Para penggemar dongeng bumi datar (flat earth) yang tidak percaya satelit semestinya sadar," tulisnya.
Pakar astronomi jebolan Universitas Kyoto, Jepang itu mengatakan saat ini teknologi satelit sudah menjadi kebutuhan manusia modern. Mengingat terus dibutuhkan, satelit ada jatah umur hidupnya dan pada saatnya akan diganti.
Thomas menilai Satelit Telkom 1 tidak bermasalah dengan orbitnya. Satelit tersebut masih ada di titik asalnya, yakni di atas ekuator pada garis bujur 108 derajat timur. Dan secara geografis letak Satelit Telkom 1 ada di atas Selat Karimata dekat Pontianak, Kalimantan Barat.
"Cuaca antariksa pun sedang tenang, jadi anomali (gangguan) satelit bukan disebabkan badai matahari," jelasnya.
Menurut dugaan Thomas, gangguan pada Satelit Telkom 1 karena faktor umur satelit yang sudah tua, sudah mencapai 18 tahun. Untuk itu, operator disarankan agar punya perencanaan jadwal penggantian sebelum masa aktif satelit berakhir. Satelit Telkom 1 diluncurkan pada 4 Agustus 1999 dengan tujuan menghubungkan tiap pulau dan kepulauan yang ada di Indonesia. (ase)