Gerak Cepat Kominfo Selesaikan Masalah Satelit Telkom-1

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Amal Nur Ngaziz.

VIVA.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan akan melaksanakan dua fokus utama terkait 'nasib' Satelit Telkom-1. Yaitu, memperbaiki layanan dan menyelesaikan masalah adimistrasi ke International Telecommunication Union (ITU).

Gelombang PHK Startup Unicorn dan Decacorn, Ini Nasihat Eks Menkominfo

Menurut Menkominfo Rudiantara, pihaknya akan mengurus segala persoalan administratif yang dibutuhkan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ke salah satu organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa itu.

"Dua hal yang diutamakan, pelayanan dan bantuan pemerintah kepada Telkom untuk mengamankan slot. Karena, Telkom akan meluncurkan satelit pengganti," kata dia, Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017.

Mas Direktur Fajrin Diminta Bikin Blanja.com Setara Alibaba

ITU adalah organisasi internasional yang bermarkas di Jenewa, Swiss, yang bertugas membakukan dan meregulasi radio internasional serta telekomunikasi, termasuk orbit satelit negara anggota PBB.

Ia melanjutkan, andaikata Telkom-1 sudah tidak beroperasi lagi dan masalah administratif tidak diurus, maka yang dikhawatirkan slot orbit yang kosong akan diisi satelit milik negara lain.

Jadi Bos Telkom Diminta Perbaiki Indihome, Fajrin Rasyid: Insya Allah

Dengan begitu, Indonesia tidak akan kebagian slot orbit satelit dalam jangka waktu lama. "Urus administrasinya di ITU. Kalau perlu kita datang ke Swiss, ya, tidak apa-apa. Intinya slot kita amankan," paparnya.

Terkait layanan, Rudiantara menambahkan, Telkom masih memulihkan layanan transponder dengan melakukan migrasi transponder ke Satelit Telkom-2 dan 3S, sehingga layanan tetap berjalan.

"Kalau memang nanti Telkom meggunakan satelit yang bukan miliknya tapi bisa dimanfaatkan, ya, silakan saja. Itu adalah bisnis. Yang penting pelayanan harus bisa di-recovery secepat mungkin," katanya, mengingatkan.

Najwa Shihab.

Backup Pusat Data Nasional Hanya 2%, Najwa Shihab: Sejak Kapan Kita Dianggap Penting?

Najwa Shihab geram mengetahui backup Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) hanya mencapai 2%. Pada tanggal 27 Juni 2024, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa S

img_title
VIVA.co.id
29 Juni 2024