Perusahaan E-Commerce Mulai Penuhi Perkantoran di Indonesia

Anton Sitorus, Head of Research Savills Indonesia (kiri).
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ekonomi Indonesia yang saat ini dinilai kurang bergeliat, tidak berdampak pada pertumbuhan e-commerce. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya permintaan sewa kantor perusahaan e-commerce di seluruh Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta.

Wow! Crazy Rich Vietnam Divonis Mati Gegara Korupsi 200 Triliun

Head of Research Savills Indonesia, Anton Sitorus, mengatakan, peluang permintaan ini berpotensi mengisi sepinya bisnis sewa kantor di kota-kota besar seperti di Jakarta. Pertumbuhan sektor e-commerce diyakininya dapat memberikan dampak positif yang baik bagi bisnis.

"Misalnya Tokopedia, dia misalnya sudah bisa sewa kantor di Central Business District (CBD). Bahkan, Tokopedia pakai tempat dengan luasnya 13.600 meter persegi, enggak tanggung-tanggung," kata Anton di kantornya, Rabu 30  Agustus 2017.

Apartemen Antasari 45 Mangkrak, Begini Penjelasan Lengkap PDS

Ia menegaskan, peningkatan bisnis e-commerce sudah terlihat dari lonjakan investasi yang cukup besar. Misalnya saja, e-commerce raksasa asal China, Alibaba yang menyuntikkan investasi hingga US$1,1 miliar atau setara Rp14 triliun kepada market place Indonesia, Tokopedia. 

Selain itu, ada pemberitaan besar lainnya seperti Grab yang menyatakan telah mengakuisisi Kudo, hingga Blibli.com yang secara penuh mengakuisisi Tiket.com.

23 Ribu Pohon Ditebang, Petani Coklat Gugat Sentul City Rp3,8 Miliar

"Ekonomi lagi agak lesu, tapi dari e-commerce beritanya mengejutkan. Misalnya, Tokopedia dapat suntikan dana US$1,1 miliar dari Alibaba atau lebih besar dari investasi Alibaba di Lazada yang di Singapura yang hanya US$1 miliar," kata dia.

Selain itu dia menegaskan, penetrasi internet di Indonesia masih berpeluang besar untuk meningkat, karena baru tumbuh 52 persen. Angka tersebut masih di bawah Singapura yang sebesar 82 persen, Malaysia 79 persen, Thailand 60 persen, dan India 35 persen. 

Dalam beberapa waktu ke depan, ia yakin perdagangan online akan terus meningkat dan berimplikasi baik kepada permintaan sewa sektor properti.

"Volume penjualan online juga terus meningkat, Perkembangan e-commerce saya kira akan mendukung permintaan office, ke depannya. Jadi mereka ini berpotensi menjadi anchor tenant," kata dia.

Kondominium jepang

Pengembang Properti Jepang Hancurkan Kondominium Mewah Demi Pemandangan Gunung Fuji

Sekisui House pengembang properti ternama di Jepang mengambil langkah mengejutkan dengan menghancurkan sebuah kondominium yang baru di bangun demi pemandangan gunung fuji

img_title
VIVA.co.id
14 Juni 2024