BI: Satelit Telkom-1 Masih Layak Pakai Sampai 2019
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Bergesernya pointing antena satelit Telkom 1 sejak akhir pekan lalu, menyebabkan sejumlah layanan transponder satelit tersebut terganggu. Akibatnya ribuan Anjungan Tunai Mandiri milik perbankan nasional yang menggunakan teknologi Very Small Aperture Terminal mengalami gangguan.
Gangguan itu, akhirnya membuat Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, bersama pemangku kepentingan lainnya berkumpul untuk mengatasi gangguan sistem pembayaran nasional yang terjadi. Berbagai langkah pun telah dirumuskan dalam pertemuan tersebut.
Berdasarkan hasil pertemuan itu, BI menilai, satelit buatan Lockeed Martin tersebut masih layak pakai hingga 2019 mendatang. Namun, bank sentral bersama pemangku kepentingan lainnya memutuskan untuk mengambil langkah mitigasi, agar kejadian ini tidak terulang di masa depan.
“Produsen satelit tersebut sepakat, ini masih bisa digunakan. Kalau ternyata bergeser, sehingga tidak menghadap ke Indonesia, perlu ada langkah pemulihan, dan itu sudah ada,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo, di Jakarta, Senin 28 Agustus 2017.
Agus menilai, kejadian ini memang di luar dugaan, karena seharusnya satelit tersebut masih bisa berfungsi hingga tahun 2019. Maka BI sebagai otoritas pengawas sistem pembayaran nasional, telah melakukan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalisir agar kejadian ini tidak terulang.
Sebagai informasi, satelit Telkom 1 yang diluncurkan sejak Agustus 1999 memang bertujuan untuk menghubungkan tiap pulau dan kepulauan lain di Indonesia. Satelit tersebut merupakan pengganti satelit Palapa B2R yang pensiun setelah 1999.
Pemilihan Lockeed Martin untuk memproduksi satelit tersebut juga berdasarkan pada reputasi perusahaan, sebagai produsen satelit utama. Di samping itu, Lockeed Martin pun mendapatkan pengakuan dari manfaat teknologi generasi berikutnya oleh A2100A.
Muatan satelit Telkom 1 dibangun di fasilitas Lockheed Martin Commercial Space Systems di Newtown, Amerika Serikat. Satelit tersebut memiliki konfigurasi 24 C-Band dan 12 extended C-Band transponder.