Dampak Gangguan, Satelit Telkom 1 Bisa Pensiun
- www.lockheedmartin.co.uk
VIVA.co.id – Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, Alex Sinaga menyampaikan saat ini tim investigasi sedang menjalankan prosedur-prosedur untuk mengetahui kesehatan satelit Telkom 1 secara komprehensif.
Rencana tindak lanjut untuk satelit Telkom 1 akan ditentukan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Dia menuturkan, ada kemungkinan satelit Telkom 1 tidak dapat beroperasi dengan normal kembali.
Berdasarkan hasil evaluasi dan konsultasi dengan pabrikan satelit Telkom 1, Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, satelit Telkom 1 dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun ke depan. Berdasarkan pengecekan tersebut, sekurang kurangnya umur satelit Telkom 1 diperkirakan sampai dengan 2019. Perkiraan usia satelit itu sesuai dengan best practice di industri satelit.
Alex menuturkan, pendapatan dari bisnis satelit memberikan kontribusi sebesar 0,6 persen dari total pendapatan Telkom Group. Telkom 1 ini akan diasuransikan ke Jasindo, perusahaan asuransi dalam negeri yang memiliki rekam jejak yang kuat di sektor satelit.
"Atas nama PT Telkom, kami mohon maaf. Termasuk ke para pelanggan, yang 63 tadi, atas kejadian tersebut. Kami berkomitmen untuk bisa me-recover ini secepatnya. Mudah-mudahan para pelanggan bisa ikut memonitor, sehingga apa yang mereka harapkan sama dengan harapan kami," ucap Alex.
Pada Jumat, 25 Agustus 2017, sekitar pukul 16.51 WIB, satelit Telkom 1 mulai mengalami anomali yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit, sehingga layanan transponder satelit terganggu. Secara intensif, Telkom bersama Lockheed Martin, sebagai pabrikan satelit Telkom 1, terus melakukan investigasi.
Untuk memantau dan mengawal gangguan satelit tersebut, Telkom membantu pusat krisis.