Raup Jutaan Rupiah dari Usaha Jamur Cyber
- Shintaloka Pradita Sicca/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Budi daya jamur merang terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan warga dan produktivitas kaum muda di sejumlah daerah. Jamur Cyber misalnya, yang merupakan salah satu usaha yang didirikan oleh warga Cilamayu, Jawa Barat.Â
Ketua Tim Jamur Cyber, Atma Wijaya, mengungkapkan kata Cyber sendiri merupakan kepanjangan dari Cilamayu Bersatu. Usahanya ini dimulai sejak 2014, yang melanjutkan usaha ayahnya pada 2010 dengan nama Jamur Sentosa.Â
"Kemajuan jelas karena awalnya mayoritas petani, jadi berkembang ke jamur. Berkat usaha ini, anak muda milik penghasilan tambahan dan penghasilan orang tua naik," ujar Atma di Cilamayu ketika berbincang dengan VIVA.co.id, di Jawa Barat pada Rabu, 23 Agustus 2017.
Menurutnya, riset terkait pengembangan Jamur Merang ini terus dilakukan. Saat ini, uji coba penciptaan bibit jamur merang murni (F0) untuk menghasilkan bibit semai (F2) unggulan sedang dalam proses.Â
"Saat ini bibit kita ambil bibit dari Jogja, Sleman, Semarang. Tapi, bibit kurang stabil karena jenis bibit suka disambung dari sana, jadi kualitas enggak menentu. Kita sedang kembangin bibit biar kualitas stabil," ungkap Atma.Â
Ada 20 kumbung komunal jamur merang yang dikembangbiakan saat ini. Setiap harinya, setiap kumbung dapat menghasilkan satu hingga dua kwintal jamur, yang dapat di jual Rp29-30 ribu per kilogram (kg) dengan kualitas bagus. Sedangkan untuk kualitas rendah, bisa dijual sekitar Rp18 ribu per kg.Â
Jual ke Tengkulak
Panen jamur ini dikatakannya dapat dilakukan selama 14 hari setelah penanaman. Jika kualitas media bagus, masa panen bisa sampai satu bulan, dengan panen lima kumbung per harinya.
"Saat ini jamur kita jual ke tengkulak, karena kalau langsung ke pasar kita nggak bisa ikuti target jumlah pasokan. Ini kan panennya enggak stabil, sangat terpengaruh cuaca. Kalau lagi musim hujan panen rendah, karena jamur merang berkembang baik di suhu panas," lanjut Atma.Â
Mengenai omzet, Atma mengaku usahanya ini bisa menghasilkan Rp7-9 juta per bulan. Â Hasil tersebut dibagi 15 orang anggota Jamur Cyber dan upah untuk setiap pekerja selama proses penanaman hingga panen. (ren)