idEA: Bagus, Jack Ma Mau Dongkrak E-Commerce Indonesia
- VIVA.co.id/Avra Augesty
VIVA.co.id – Keputusan pemerintah Indonesia merayu pendiri dan Chief Executive Officer Alibaba Group, Jack Ma untuk menjadi penasihat steering committee sistem dagang daring atau e-commerce di Indonesia, berbuah positif.
Jack Ma menerima pinangan Indonesia tersebut. Bos Alibaba itu didapuk untuk membantu dan mengembangkan ekosistem e-commerce dan bisnis UKM di Indonesia yang sedang berkembang.Â
Asosiasi E-Commerce Indonesia, atau idEA, menyambut baik langkah pemerintah Indonesia tersebut. Ketua Umum idEA, Aulia E. Marinto menilai, penunjukan Jack Ma itu berarti bagi pengembangan e-commerce di Tanah Air.
"Hal yang bagus apabila ada sosok sekaliber Jack Ma mau turut berkontribusi memikirkan bagaimana mendongkrak pertumbuhan bisnis digital Indonesia," ujar Aulia kepada VIVA.co.id, Rabu 23 Agustus 2017.Â
Dia mengaku tak punya harapan lain selain menginginkan Jack Ma mewujudkan perannya dalam pengembangan industri dagang digital di Indonesia.Â
"Tidak ada catatan khusus selain berharap kontribusi yang dimaksud kelak benar-benar terealisasi dan dapat dilihat dan dirasakan oleh industri digital Indonesia," katanya.Â
Pinangan Indonesia agar Jack Ma menjadi penasihat disampaikan oleh delegasi Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok, Selasa 22 Agustus 2017. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Dalam delegasi tersebut turut serta Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
Rudiantara menuturkan, Jack Ma akan menjadi penasihat dalam kapasitas sebagai pelaku bukan mewakili Alibaba. Jack Ma akan mengembangkan ekosistem agar UKM, masyarakat sub-urban, dan pedesaan di Indonesia bisa mendapat nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Undangan tawaran ini sebenarnya telah Ma terima sejak tahun lalu. Dalam penerimaan pinangan delegasi Indonesia, Jack Ma mengatakan, membangun jaringan logistik yang komprehensif di Indonesia adalah sebuah tantangan besar yang tengah dihadapi oleh industri e-commerce.
Untuk mengatasi hal ini, menurut Jack Ma, ada dua persoalan mendasar terkait infrastruktur yang harus diselesaikan, dengan melihat jaringan informasi dan jaringan logistik.
Jack Ma memiliki bisnis di Indonesia, yaitu telah membeli Lazada dan mengucurkan dana investasi sebesar US$1 miliar (sekitar Rp13,2 triliun) untuk Tokopedia. (mus)
 Â