Jokowi Klaim Utang Tingkatkan Produktivitas Ekonomi RI
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa utang yang dimiliki Indonesia telah berhasil meningkatkan skala dan produktivitas ekonomi nasional. Meskipun utang Indonesia meningkat hingga Rp1.000 triliun, posisi tersebut masih relatif aman.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Negara dalam pidato kenegaraan, dengan mengacu pada defisit yang relatif lebih rendah dibandingkan negara anggota G-20 maupun negara berkembang, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif lebih tinggi.
“Ini menunjukkan tambahan utang Indonesia telah menghasilkan peningkatan skala dan produktivitas ekonomi,” kata Jokowi, sapaan akrab Presiden, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2017.
Jokowi menyebut, meskipun dalam beberapa tahun terakhir pemerintah gencar membangun infrastruktur, namun rasio utang dan defisit terhadap produk domestik bruto tetap berada di bawah 30 persen, dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di bawah tiga persen sesuai aturan.
Pemerintah pun memastikan akan terus menjaga pengelolaan utang secara hati-hati dan bijaksana untuk menghasilkan dampak positif pembangunan. Sehingga, diharapkan pembangunan infrastruktur yang dipercepat dapat memberikan manfaat bagi seluruh elemen masyarakat.
“Pemerintah juga akan terus mengurangi defisit primer, sehingga kesehatan dan keberlanjutan fiskal tetap terjaga,” katanya.
Diketahui, total utang Indonesia hingga akhir Mei 2017 telah mencapai Rp3.672 triliun, atau meningkat secara signifikan menjadi Rp1.067,4 triliun, sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014 silam. Meski begitu, posisi tersebut diklaim masih aman. (ase)