Skytrain Bandara Soetta Baru Diuji Coba Agustus ini
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA.co.id – Proyek kereta tanpa awak atau Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta akan diuji coba pengoperasiannya pada pekan ketiga Agustus atau minggu depan. Uji coba akan dilakukan untuk rute terminal 3 ke terminal 2 dan sebaliknya.Â
Pengoperasian Skytrain ini mundur dari jadwal sebelumnya yang rencananya akan dilakukan pada Agustus ini. Namun, Angkasa Pura II yakin Skytrain dapat digunakan pelanggan pada Oktober 2017.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengungkapkan uji coba yang dilakukan pada minggu depan itu adalah untuk rute pertama.Â
"Skytrain, minggu depan kita uji coba," kata Awaluddin di kantornya, Cengkareng, Jumat 11 Agustus 2017.Â
Sementara itu, Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandara AP II, Ituk Herarindri, menjelaskan mundurnya target pengoperasian Skytrain lantaran adanya proses familiarisasi dan sosialisasi, atau pengenalan kepada karyawan, stakeholder dan penumpang. Proses tersebut merupakan standar operasional prosedur yang wajib dilakukan.Â
"Itu kan proyek itu pertama kali jadi kita harus benar-benar perfect kemudian harus diuji coba secara teknis, ada familiarisasi, karena ini (Skytrain) pertama kali di Indonesia," ujar dia.Â
Dia mengungkapkan, butuh waktu kurang lebih tiga bulan sebelum digunakan penuh oleh penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Untuk tiga rute, diharapkan dapat beroperasi hingga akhir tahun.
"Oktober ini mudah-mudahan bisa dioperasikan yang dari terminal 3 ke terminal 2, karena perlu familiarisasi. Sehingga ditargetkan, akhir tahun sudah selesai (seluruh rute)," ujar dia.Â
Buatan Korea
Satu trainset atau dua gerbong Skytrain memiliki kapasitas 176 penumpang. Nantinya jarak tempuh penumpang antar terminal, yang tadinya sekitar 15 menit, hanya akan ditempuh sekitar tujuh menit.
Kereta tanpa masinis ini akan dioperasikan anak usaha PT Kereta Api Indonesia, yaitu PT Railink. Dalam sekali jalan, kereta melayang ini mampu mengangkut 88 orang per gerbong. Gerbong kereta tanpa masinis ini merupakan produksi Korea Selatan, yaitu Woojin Industrial System Co Ltd. (ren)