Ekonomi Indonesia Kuartal II Tumbuh 5,01 Persen

Kepala Badan Pusat Satatistik, Suhariyanto
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun ini berhasil tumbuh 5,01 persen. Dengan demikian, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi domestik secara kumulatif selama semester satu tahun ini dibandingkan semester pertama tahun lalu tumbuh 5,1 persen.

Wah, Masih Ada 160 Ribu Wisatawan Asing Masuk RI di Tengah Covid-19

Pertumbuhan ekonomi selama kuartal kedua atas dasar harga konstan mencapai Rp2472,8 triliun, dan ATHB mencapai Rp3.368,8 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan ADHK dan ATHB pada kuartal pertama tahun ini yang masing-masing sebesar Rp2.377,6 triliun dan Rp3.227,1 triliun.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dalam konferensi pers mengungkapkan, perekonomian nasional berhasil tumbuh di saat kondisi perekonomian global yang tidak menentu, dan harga komoditas yang terfluktuasi. Meski demikian, BPS mengakui, bahwa angka ini diluar ekspektasi.

Inflasi Mei 2020 Cuma 0,07 Persen, Permintaan Selama Ramadhan Anjlok

"Harus diakui, bahwa ini masih di bawah ekspektasi. Tapi saya akan bilang, lumayan bagus," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, Jakarta, Senin 7 Agustus 2017.

Berdasarkan data otoritas statistik, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal kedua tahun lalu, realisasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri mencapai 5,18 persen.

Waspadai Turunnya Impor RI, Ekonomi Bakal Bergerak Lambat

Merinci lebih jauh, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini secara kuartal ke kuartal tercatat juga mengalami penurunan. Pada tahun lalu secara kuartal ke kuartal, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 4,01 persen, sementara tahun ini justru turun tipis menjadi empat persen.

"Perlu adanya upaya untuk menghadapi berbagai kendala-kendala ke depan," katanya.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan hasil survei.

LSI Denny JA: Ekonomi Rakyat Berada di Zona Merah

Kondisi ekonomi mereka jauh lebih buruk dibandingkan sebelum pandemi.

img_title
VIVA.co.id
7 Juli 2020