DEN Dorong Industri Kejar Target Produksi Energi Terbarukan
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan akan mengakselerasi bauran energi dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2025, sebesar 23 persen seperti yang disepakati dalam Conference of Parties ke 21 di Paris beberapa waktu lalu.
Anggota DEN, Abadi Poernomo, mengakui, pada tahun 2016 lalu bauran EBT tak berhasil mencapai target sehingga gap hingga tahun 2025 semakin melebar. Dengan gap yang semakin melebar, ia berharap semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama mengejar target bauran EBT itu.
"Capaian EBT dalam bauran energi sampai akhir 2016 baru mencapai 7,7 persen dari target 10,4 persen. Nah ini artinya ada gap sampai 2025. Sehingga artinya untuk mencapai 23 persen harus ada akselerasi, dan akan ada eksponensial," kata Abadi menyampaikan hasil sidang DEN di Kementerian ESDM, hari ini, Jumat 4 Agustus 2017.
Ia menyampaikan dalam sidang DEN ke-22 yang digelar sejak pagi tadi turut dihadiri oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPP)/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, dan pemangku kepentingan lainnya mulai dari sektor industri, lingkungan hidup, serta perwakilan kementerian mulai dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan dan seluruh perwakilan sektor.
"Jadi, lengkap semua dari anggota DEN, materi yang dibahas adalah dua yakni progres EBT dan juga progres RUED (Rencana Umum Energi Daerah)," kata dia.
Dalam sidang ke-22 itu, Abadi menyampaikan beberapa yang dapat digenjot akan terus digenjot, misalnya saja seperti mengakselerasi penggunaan panel surya untuk pembangkit listrik di bangunan pemerintah hingga industri, penerapan program B20 (Biodiesel 20 persen) hingga mendorong percepatan penggunaan mobil listrik.
"Akselerasi panel surya, panel surya di semua sektor terutama bangunan-bangunan pemerintah dan swasta, pribadi, pabrik-pabrik. Terus bagiamana akselerasi penggunaan b20 dan yang ketiga mengutilisasi panel-panel surya yang udah terpasang yang saat ini masih ada kendala dalam operasional, jadi ini progres EBT yang akan kita lakukan," kata dia. (one)