LRT Jabodebek Dilirik Manajer Investasi Asal New York
- VIVA.co.id/Chandra G. Asmara
VIVA.co.id – Manajer Investasi internasional, Black Rock diklaim telah menyatakan minatnya untuk ikut serta pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit rute Jabodebek. Black Rock, tertarik dalam pembangunan proyek LRT tahap pertama.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan usai meninjau pembangunan proyek LRT jalur Cibubur-Cawang, Jumat 4 Agustus 2017. Luhut mengaku, manajer investasi yang bermarkas di New York, Amerika Serikat itu telah menyatakan keinginannya untuk menggarap proyek itu.
“Black Rock salah satu fund manajer yang punya capital atau modal US$5,3 triliun sudah pingin masuk ke sini. Dia bilang sama saya sangat berminat masuk,” kata Luhut.
Menurut Luhut, ketertarikan lembaga internasional mendanai proyek LRT tak lepas dari upaya pemerintah menjadikan proyek tersebut menarik di mata investor. Dengan adanya minat yang besar, mantan Kepala Staf Kepresidenan itu berharap, ini menjadi awal baik untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.
“Proyek ini sangat bagus. Kalau bisa, maka berarti akan ada multiplier effect. Mereka (Black Rock) sudah tidak ragu, karena pemerintah Indonesia sudah berubah dalam menangani proyek. Sudah melihat detail,” katanya menambahkan.
Luhut mengaku, proses pembicaraan antara kedua belah pihak sampai saat ini masih terus berjalan. Pemerintah pun sejauh ini masih mencari skema pendanaan yang tepat, apakah melalui kerja sama kredit (sindikasi) atau skema lainnya apabila Black Rock akan menanamkan modalnya dalam proyek tersebut.
“Mereka sekarang sedang berdiskusi dengan tim, bagaimana modelnya. Nanti akan kami lihat,” katanya.
Perlu diketahui, BlackRock adalah sebuah perusahaan investasi asal Amerika Serikat yang bergerak di sektor finansial. Fokus utama BlackRock adalah industri jasa investasi.
Pada 2014, BlackRock membukukan penjualan sebesar US$10,4 miliar dengan total keuntungan US$2,9 miliar. Dan di tahun yang sama BlackRock tempati peringkat ke-240 perusahaan terbesar dunia di daftar Global 2000 oleh majalah bisnis Forbes, dengan total nilai pasar (market value) US$53,1 miliar dan total aset sebesar US$220,6 miliar. (mus)