Pahlawan 'Pembunuh' Virus WannaCry Diciduk FBI
- www.businessinsider.com
VIVA.co.id – Peneliti keamanan siber asal Inggris yang berhasil menemukan alat pembunuh virus WannaCry, Marcus Hutchins (22 tahun), resmi ditahan Biro Investigasi Federal (FBI).
Ia terlibat pembuatan malware jenis lain untuk mencuri data perbankan daring dan kartu kredit. Mengutip situs Theguardian, Jumat, 4 Agustus 2017, Hutchins ditangkap pada Kamis, 3 Agustus kemarin, di Las Vegas, Amerika Serikat.
Hutchins didakwa membantu menciptakan, menyebar, dan memelihara virus perbankan bernama “Kronos” dari 2014 hingga 2015.
Menurut Kementerian Kehakiman AS, saat ditangkap, Hutchins berada di antara puluhan ribu peretas yang berkumpul di kota judi tersebut untuk menghadiri konvensi Black Hat dan Def Con.
Pria yang memiliki nama lain 'MalwareTech' ini diketahui menjual Kronos di forum pasar gelap AlphaBay seharga US$3 ribu atau Rp40 juta. AlphaBay sendiri telah ditutup otoritas pada bulan lalu.
Pada 11 Juni 2015, sebuah versi dari malware tersebut dibeli seharga US$2 ribu, namun dalam mata uang digital, Bitcoin, yang setara dengan Rp26 juta.
Penyidik AS menyebut Kronos digunakan untuk mencuri data perbankan di Kanada, Jerman, Polandia, Prancis, Inggris dan negara-negara lain.
Sebelumnya, Hutchins mengaku menjadi blogger teknologi sejak meninggalkan bangku sekolah. Ia mengaku berasal dari Inggris dan tidak sengaja telah menghentikan WannaCry dengan mengaktifkan tombol "pembunuh" ransomware tersebut. (one)