Orang Simpan Duit di Dompet Bukan Berarti Daya Beli Turun

Pusat perbelanjaan.
Sumber :
  • Bimo Fundrika / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas optimistis, kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap produk domestik bruto pada kuartal kedua tahun ini jauh lebih baik dibandingkan kuartal pertama. Pemerintah sekaligus membantah, bahwa saat ini telah terjadi penurunan daya beli.

Ekonomi Tumbuh Stagnan 5 Persen, Bappenas: Indonesia Harus Keluar dari Middle Income Trap

Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menilai, kondisi yang saat ini terjadi bukanlah penurunan daya beli, melainkan pergeseran konsumsi masyarakat. Fenomena tersebut, tak serta merta dipukul rata sebagai penurunan daya beli.

"Pergeseran pola konsumsi masyarakat tidak berarti penurunan daya beli. Saya pikir konsumsi di kuartal dua akan lebih baik dari kuartal pertama," kata Amalia saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2017.

Pemerintah akan Lanjutkan Fondasi Kuat Pembangunan Nasional Warisan Jokowi

Amalia pun memiliki alasan tersendiri, terkontraksinya sejumlah indikator konsumsi masyarakat pada bulan Juni. Menurutnya, tingkat daya beli masyarakat secara kuartal tidak bisa diukur hanya dari data per bulan yang dirilis oleh sejumlah pemangku kepentingan terkait.

Apalagi, kurang bergeliatnya daya beli pada Juni tak lepas dari produktivitas perusahaan yang menurun karena bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran. Sehingga, pemerintah pun menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar karena merupakan hal yang terjadi setiap tahunnya.

Bappenas Ungkap Sederet Target Jokowi yang Tidak Tercapai

"Daya beli masyarakat tidak boleh dinilai dari satu sektor. Kita harus menilai pengeluaran masyarakat secara keseluruhan," katanya.

Meskipun ada beberapa indikator konsumsi yang melemah, namun pemerintah meyakini konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih baik dibandingkan kuartal pertama. Pergeseran konsumsi, diyakini tidak memengaruhi daya beli masyarakat.

"Di sektor properti terlihat ada penurunan animo masyarakat. Tetapi kalau kita lihat penjualan mobil masih bagus. Saya cenderung menentukan daya beli turun atau tidak setelah seluruh data kuartal dua," katanya.
 

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian  PPN/Bappenas, Tri Dewi Firgiyan

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau PPN/ Bappenas menyebut pentingnya pemberdayaan dan tata kelola pedesaan yang lebih adaptif dengan pengingkatan kapasitas

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024