Alasan JICT Sterilisasi Terminal sebelum Pekerja Demo
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Direksi PT Jakarta International Container Terminal (JICT) membantah informasi mengenai adanya pengusiran pekerja JICT. Pengosongan area kerja tersebut merupakan upaya sterilisasi kawasan jelang rencana mogok kerja yang akan dilakukan SP JICT pagi harinya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal SP JICT, M Firmansyah, mengungkapkan, aksi mogok tersebut didahului penutupan pelabuhan dan sweeping oleh Direksi JICT pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Padahal pekerja mulai mogok pada pukul 07.00 WIB.
Menurut Wakil Direktur Utama PT JICT Riza Erivan, mengosongkan area pelabuhan JICT merupakan keputusan bersama yang sudah dikoordinasikan kepada Dinas Tenaga Kerja, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan aparat Kepolisian.
"Ini upaya preventif yang harus dilakukan untuk menjaga kondisi pelabuhan tetap kondusif selama aksi mogok berlangsung,” ujar Riza dikutip dari keterangannya, Kamis 3 Agustus 2017.
Dia pun menjelaskan, berhubungan dengan proses sterilisasi tersebut, pada hari ini PT JICT membatasi jumlah area kantor yang dapat dimasuki. Keputusan ini dilakukan untuk kepentingan keamanan dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk melindungi aset perusahaan yang juga merupakan aset negara.
“Jika situasi sudah kondusif, Direksi akan membuka kembali kegiatan kantor seperti biasa dan bagi yang ingin bekerja dipersilakan untuk memberikan pernyataan tertulis,” ujar Riza.
Riza menegaskan, situasi di JICT aman dan terkendali. Seluruh proses bongkar muat dan pengalihan muatan tetap berjalan optimal sejalan dengan rencana kontingensi yang telah disusun manajemen.
"Rencana kontingensi yang kami siapkan berjalan dengan baik. Kami akan terus berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan, dan pemangku kepentingan lainnya agar kegiatan di Pelabuhan Tanjung Priok tetap berjalan optimal, sehingga tidak mengganggu kegiatan ekonomi nasional," tegasnya.