Menko Luhut Bingung Banyak Pihak Ribut soal Turis China

Ilustrasi turis China.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menginginkan agar jumlah wisatawan yang melancong ke Indonesia mencapai 20 juta per tahunnya. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah, salah satunya dengan membuka objek pariwisata baru di beberapa daerah. 

Tak Ada Jadwal Latihan Gabungan, 3 Kapal Perang China Masuk Tanjung Priok

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia memang lebih sedikit. Padahal, destinasi wisata Indonesia tak kalah dari negara lain.

"Sekarang kita lihat, laut kita banyak sekali sampah. Bagaimana turis mau masuk? Pelabuhan kita ada banyak, tapi cuma bisa menampung 200 ribu. Singapura satu pelabuhan, bisa sampai 10 juta," kata Luhut di Jakarta, Rabu 3 Agustus 2017.

5 Siswa SMP asal Bogor Raih Juara Pertama Kompetisi AI Robotik Internasional di China

Luhut pun menceritakan pengalaman ketika melakukan kunjungan kerja ke Negeri Sakura, Jepang. Menurutnya, pemimpin negara tersebut menargetkan kunjungan wisatawan yang berasal dari negeri Tirai Bambu, China, mencapai 40 juta orang per tahun.

"Kita baru target 10 juta (turis China) saja sudah pada ribut. Sekarang mereka (Jepang) undang turis di China. Saya tanya kenapa mau, we hate Chinese, but we love their money. Itulah realita. Janganlah mata kita dibutakan seolah-olah duit China haram," tegasnya. 

China Bangun Harbin Ice-Snow World, Taman Hiburan Es dan Salju Terbesar Dunia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Juli 2017, China masih menjadi negara yang menyumbang jumlah turis terbesar dengan persentase sebesar 14,19 persen. Kemudian, disusul Singapura 11,66 persen, Australia 9,57 persen, Malaysia 8,13 persen, dan India sebesar 4,51 persen. (one)

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

Indonesia Dapat 'Lampu Hijau' Jadi Negara Mitra BRICS

Indonesia resmi bergabung menjadi mitra blok ekonomi BRICS, yang merupakan singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024