Menko Darmin Yakin Inflasi RI Arahnya Makin Rendah
- VIVA.co.id/shintaloka Pradita Sicca
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi Juli sebesar 0,22 persen. Inflasi tahun kalender Januari- Juli 2017 sebesar 2,60 persen, sementara itu inflasi year to year di angka 3,88 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, inflasi Juli sudah sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan inflasi pada tahun ini.
"Ya sebenarnya kalau dari rata-rata bulanan masih masuk sih karena 12 x 0,22 belum sampai 3 (persen). Jadi dilihat rata-rata bulanan memang kita arahnya makin ke belakang makin rendah," kata Darmin ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Selasa 1 Agustus 2017.
Meskipun dia menilai inflasi selama empat bulan pertama 2017 tidak terbilang bagus. Dengan rendahnya inflasi Juli target inflasi sepanjang tahun 4+-1 dapat tercapai.
"Karena 3-4 bulan pertama waktu itu inflasi kita jelek," terang dia.
Menurut Darmin, tingginya inflasi pada empat bulan pertama 2017 lebih disebabkan oleh kenaikan beberapa harga yang diatur pemerintah atau administered price. Di antaranya adalah kenaikan biaya administrasi pengurusan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).
"Jadi sebenarnya waktu itu kenaikan tarif STNK dibebankan sekaligus bersama BPS yang sebetulnya orang jatuh tempo STNK gak mungkin sama. Jadi 0,22 (bulan Juli) masih oke," tutur Darmin.
Menurut Darmin, inflasi yang rendah tidak serta merta menunjukkan daya beli masyarakat menurun.
"Tapi, pada dasarnya yang namanya inflasi itu tidak bisa langsung untuk menilai daya beli," kata dia.