Aplikasi Browsing Rentan Diserang Siber
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Situs pencari atau website browser menjadi sasaran serangan siber terbanyak. PT Blue Power Technology mencatat kegiatan browsing mendominasi serangan siber, yaitu 80 persen dari 229 ribu serangan yang terdeteksi per hari sepanjang 2016.
Fakta tersebut juga didukung oleh laporan lainnya dari Ponemon Institute yang mencatat 81 persen serangan virus jahat atau malware terjadi melalui web browser.
Menurut Direktur Utama PT Blue Power Technology, Lugas M Satrio, serangan siber yang marak terjadi mengindikasikan tidak efektifnya teknologi keamanan yang ada saat ini. Di mana belum bisa mengatasi kecepatan malware baru yang diluncurkan.
"Situasi ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi para pemilik perusahaan dan pebisnis, di mana karyawan mereka telah menghabiskan banyak waktu melakukan kegiatan sehari-hari," kata Lugas di Jakarta, Selasa 1 Agustus 2017.
Kendati serangan siber di website semakin menjamur, BLue Power Technology sebagai perusahaan distributor infrastruktur teknologi informasi memboyong ISLA, solusi security milik Cyberinc untuk melawan browsing attacks.
ISLA merupakan produk hasil ide yang dicetuskan dari dua perusahaan besar yaitu Tesla (Autonomous Car Industry) dan SpaceX (American Aerospace Industry), yang dipasarkan oleh Spike Security yang kemudian diakuisisi oleh Cyberinc.
Lugas mengungkapkan, ISLA mengusung teknologi baru yaitu teknik isolasi, di mana mampu menjamin 100 persen keamanan web browser. Teknologi ini bekerja dengan mengisolasi semua konten web di luar parameter jaringan.
Cara itu diklaim akan menghilangkan risiko drive by downloads, malvertizing dan avanced phishing attacks, hingga seluruh serangan yang berasal dari web.