Jawa Timur Bidik Pasar Furnitur dan Handicraft ke Italia
- Dokumentasi KBRI Roma
VIVA.co.id – Para importir di Italia menyatakan ketertarikannya mengimpor berbagai produk khususnya furniture dan handicraft atau kerajinan tangan dari Jawa Timur. Volume ekspor daerah itu pun akan ditingkatkan.
Pemilik Kelompok Usaha Voganto, Massimo Vento mengakui, kualitas produk kreatif dari Indonesia. Namun, ia mengatakan, bahwa sejauh ini perusahaannya baru membeli dari eksportir di satu daerah saja, dan belum berhubungan secara langsung dengan Usaha Kecil Menengah di berbagai daerah lainnya, termasuk Jawa Timur.
Massimo merupakan salah satu pebisnis Italia dalam pertemuan dengan Deputi Gubernur Jawa Timur bidang Ekonomi dan Pembangunan, R. Bagus Fattah Jasin di Roma tanggal 30 Juli 2017.
Pertemuan dengan importir merupakan salah satu agenda program kunjungan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo Kartodihardjo ke Italia, tanggal 29 Juli- 1 Agustus 2017. Kunjungan kerja itu dilakukan dalam rangka meningkatkan ekspor, menarik investasi asing serta promosi wisata.
Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani dikutip dari keterangan resminya, Senin 31 Juli 2017 mengatakan, kegiatan promosi ini sudah selayaknya dilakukan karena potensi ekonomi Jawa Timur yang besar dan merupakan hub kegiatan ekonomi untuk wilayah Timur Indonesia.
Esti mengungkapkan, Italia mempunyai potensi besar sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedelapan di dunia yang mempunyai keunggulan di bidang industri dan permesinan.
Selain furniture, Pemerintah Daerah Jawa Timur juga dapat saling berbagai informasi dengan Italia dalam hal pengembangan UKM. Serta, bisa bekerja sama dalam peningkatan industri tekstil dan pengolahan kulit.
Dalam pertemuan dengan Dubes RI, Soekarwo mengungkapkan bahwa provinsinya juga mempunyai potensi investasi lain di bidang pertanian, industri pengolahan, serta berbagai komoditas unggulan seperti kopi dan coklat. Jawa Timur unggul di bidang pembuatan perhiasan yang banyak diekspor ke negara-negara Eropa.
Sementara itu, Atase Perdagangan KBRI Roma, Sumber Sinabutar menyatakan, kunjungan gubernur Jatim ini merupakan salah satu upaya promosi produk Indonesia, dan sebagai strategi jemput bola untuk menjaring importir produk Indonesia di Italia.
Menurutnya, ekspor Indonesia ke Italia mencapai US$1,5 miliar dan surplus untuk Indonesia lebih dari US$100 juta pada 2016.
Namun, menurut Gubernur Jawa Timur, kinerja perdagangan Jatim – Italia pada periode empat setengah tahun terakhir (2013 – Juni 2017) mengalami defisit sebesar US$602 juta. Rinciannya, total ekspor ke Italia sebesar US$828 juta dan impor dari Italia mencapai US$1,43 Miliar. (mus)