Telegram Pindahkan Server ke Iran?
- Telegram
VIVA.co.id – Kantor berita asal Iran, ISNA melaporkan, bahwa Menteri Komunikasi Mahmoud Vaezi telah mengumumkan bahwa perusahaan aplikasi Telegram telah memindahkan beberapa servernya ke negeri Mullah itu.
"Sebagai hasil pertemuan kami dengan petinggi Telegram bahwa disepakati beberapa server mereka telah dipindahkan ke Iran," kata Vaezi, seperti dikutip Voa, Minggu, 30 Juli 2017.
Pada 22 Juli lalu, CEO Telegram, Pavel Durov mengatakan, tidak akan ada server miliknya dipindahkan ke Iran.
Akan tetapi, Vaezi mengatakan kepada jaringan-jaringan media sosial asing bahwa Telegram harus memindahkan server mereka ke Iran jika ingin terus beroperasi di negara yang sangat dibenci Israel itu.
Iran memblokir situs-situs media sosial seperti Facebook dan Twitter serta menyensor jejaring lainnya, walaupun para pejabat tinggi mempunyai akses yang bebas untuk berselancar di dunia maya.
Banyak warga Iran mengakses media sosial dengan menggunakan pelayanan perantara dan jaringan internet pribadi. Sebelumnya, Telegram memiliki fitur baru yang bisa menghapus foto maupun video dari teman sesama chatting (one-to-one chats).
Mengutip Mashable, layanan asal Rusia ini menawarkan enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption). Artinya, kunci untuk mengenkripsi chatting akan disimpan hanya oleh pengguna.
Fitur terbarunya ini mampu menerapkan self-destruct message saat chatting berlangsung. Caranya, Anda tinggal mengatur timer, lalu memilih video dan foto yang akan dihapus. (mus)