Gubernur Djarot Kebut Enam Proyek DKI Jelang Pensiun
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, membahas pembangunan enam infrastruktur utama di Ibu Kota dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Selasa 18 Juli 2017. Keenam infrastruktur itu adalah Simpang Susun Semanggi, Bendungan Ciawi dan Sukamahi, SPAM Jatiluhur dan Karian, Tol Cilincing, Koridor 13 dan Tol Tanjung Priok.
Untuk simpang susun semanggi, Basuki menjanjikan penerbitan Surat Layak Fungsi (SLF) akan dikeluarkan sebelum ujicoba pada 29 Juli.
"Jadi kami yang bertanggung jawab untuk layak fungsinya. Akan kami siapkan sebelum  29 Juli. Mudah-mudahan sudah bisa dikeluarkan sertifikatnya," kata dia di Gedung PUPR.
Kemudian untuk bendungan atau waduk Ciawi dan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, Basuki mengatakan pembangunan akan segera dimulai pada tahun ini juga. Keberadaan dua waduk ini akan menjadi daerah tangkapan air di wilayah hulu sehingga dapat mengurangi banjir di Jakarta.
Kementerian PU dan PR menargetkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi selesai pada 2019. Pembangunan kedua bendungan ini membutuhkan biaya Rp950 miliar. Luas lahan Bendungan Ciawi adalah 89,42 hektare (ha) dan Sukamahi 49,82 ha. Pemprov DKI Jakarta mendapatkan tugas untuk membeli lahan di wilayah tersebut.
Sementara untuk pembangunan jalan tol Cilincing yang merupakan salah satu dari lima seksi pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Kementerian PU dan PR merencanakan pembaruan jalan karena ada pergeseran trase.
Sedangkan terkait Koridor XIII Ciledug-Tendean yang membutuhkan SLF, Basuki mengatakan hal itu tengah dikaji oleh Komisi Pengamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan.
"Kita juga bahas Koridor XIII. Karena suratnya baru masuk, jadi 20 Juli baru akan dirapatkan uji kelayakannya. Koridor ini harus ada SLF karena merupakan jalan layang yang tinggi dan panjang," kata dia.Â
Ditempat yang sama, Djarot mengatakan bahwa keenam infrastruktur itu menjadi prioritas jelang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2017 mendatang. Jika ada pembangunan yang belum selesai, dia berharap bisa dilanjutkan oleh gubernur selanjutnya. Â
"Yang bisa kita selesaikan kita selesaikan supaya ini tidak menjadi beban bagi pemerintahan berikutnya. Sedangkan yang belum selesai kita letakkan sistemnya supaya ini bisa diteruskan oleh pemerintahan berikutnya," ujarnya. (ren)