BPH Migas Jamin Pipanisasi Gas Bikin Industri lebih Efisien
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan distribusi gas melalui pipa atau pipanisasi ke tiga proyek pembangkit listrik di Jawa lebih murah dibanding menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ataupun floating Liquefied Natural Gas.Â
Hal itu disampaikan Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa, menjawab pertanyaan Komisi VII DPR dalam rapat dengar pendapat di Senayan Senin kemarin.Â
Ifan, sapaan akrab Fanshurullah, menjelaskan pihaknya telah melakukan kajian mengenai hal tersebut. Distribusi melalui pipa lebih efisien khususnya dari Bontang ke Tambak Lorok, Semarang.Â
"Secara akademik sudah juga ada kajian perbandingan antara menggunakan pipa di  banding LNG untuk ruas dari Bontang ke Tambak Lorok, Semarang. Di mana hasilnya lebih murah tarif pengangkutan (tolfee) dan juga harga gasnya menggunakan pipa ketimbang dengan LNG," ujarnya kepada VIVA.co.id, Selasa 118 Juli 2017.Â
Dia menambahkan, lelang pembangunan pipa open ac cess ke ruas tersebut sebenarnyasudah dilakukan saat BPH migas dipimpin Tubagus Haryono pada 2006, dan pemenang tendernya sudah ada. Alokasi gasnya pun sudah disediakan  dari beberapa sumber ladang gas, salah satunya Bontang.Â
"Namun, kebijakan saat itu gas tersebut justru digunakan untuk ekspor untuk kepentingan tambahan devisa negara," tambahnya.Â
Karena itu dia berharap saat ini ada ketegasan pemerintah mengenai pasokan tersebut. Sehingga industri dalam negeri dapat lebih efisien dalam melakukan kegiatannya ketimbang impor bahan bakar minyak (BBM) atau LNG.Â
"Mudah-mudahan akan ada sikap resmi pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM terkait kepastian pasokan gas untuk tiga proyek tersebut," ungkapnya. (ren)