Cara Raih Untung Besar dari Barang Seni

Barang-barang antik yang dijual komunitas seni di kawasan Kota Lama Semarang
Sumber :

VIVA.co.id – Saham, obligasi, reksadana, properti dan emas merupakan instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan maksimal, terlebih lagi dalam jangka panjang. Namun, inflasi kerap membuat nilai dari kelima instrumen investasi tersebut menurun. 

Terungkap! Rahasia di Balik Kecantikan Permadani Persia

Contohnya ketika terjadi krisis moneter di tahun 1998, di mana nilai tukar rupiah menurun dan utang Indonesia kepada luar negeri menumpuk. Lantas, jenis investasi manakah yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan? Jawabannya adalah seni. 

Seni memiliki nilai estetika yang tidak ada matinya. Dari dulu hingga sekarang, seni masih sangat populer di masyarakat. Masih banyak juga orang yang berlomba-lomba untuk menghasilkan karya seni yang unik dan bernilai jual tinggi.

SIG: Inovasi Unik yang Ubah Karya Seni Anak Jadi Donasi Pendidikan Gratis

Namun, tak semua orang menyukai seni. Hal ini karena tidak mengetahui makna yang tersirat dari hasil karya seni yang dihasilkan. Sangat disayangkan, bukan? Ada juga orang yang menganggap seni itu tidak penting dan membuang-buang uang saja. 

Hal ini tentu tidak berlaku bagi pecinta karya seni. Pecinta seni biasanya rela untuk merogoh kocek yang sangat dalam hanya untuk sebuah hasil karya seni. Pecinta seni biasanya datang dari kalangan ekonomi kelas atas. 

Begini Cara Dapat Saldo Dana Gratis Cukup dengan Menggambar

Itulah sebabnya mengapa ia tak sungkan mengeluarkan uang dalam jumlah banyak. Hasil karya seni biasanya dijual dalam ajang pelelangan. Siapapun yang memberikan tawaran tertinggi, ia berhak untuk mendapatkan karya seni tersebut.

Pecinta seni biasanya memiliki koleksi seni yang banyak. Tak jarang dari mereka rela menjual kembali karya seni demi mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

Jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal dari barang-barang seni, ketahuilah beberapa tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com, Senin 17 Juli 2017

1. Tentukan jenis barang seni

Agar nilainya bisa maksimal, Anda perlu menentukan barang seni seperti apa yang cocok untuk dijadikan sebagai investasi. Apakah itu mobil antik, lukisan, uang kuno, guci, jam tangan, atau kerajinan tangan. 

Proses menentukan jenis barang seni bukanlah hal yang mudah, karena Anda perlu memperhatikan pangsa pasar. Carilah informasi mengenai barang antik apa yang sedang disenangi oleh masyarakat. Dengan demikian, Anda akan mudah tentukan jenis barang seninya.

2. Memperhatikan passion

Passion adalah hal yang penting dalam segala hal, termasuk ketika hendak mengoleksi suatu barang seni. Pilihlah barang yang sesuai dengan apa yang Anda sukai. 

Dengan menyukai barang tersebut, maka Anda bersemangat mengumpulkannya. Anda juga akan rela meluangkan waktu untuk mencari informasi lebih terkait barang yang disukai.

Lain halnya ketika Anda hanya mengikuti tren pasar untuk mendapatkan hasil dari yang diinvestasikan, maka tidak ada kebahagiaan dan kepuasan yang ditemukan dari barang seni tersebut.

3. Memperhatikan usia atau nilai historisnya

Tidak ada batasan waktu untuk menjual kembali barang seni yang dimiliki. Namun, barang seni bukanlah emas yang bisa dijual kapanpun. Barang seni bisa dijual hanya pada orang- orang yang mengerti seni. 

Proses penjualannya juga memakan waktu yang lama. Ada banyak karya seni yang telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Karya seni tersebut bernilai tinggi jika nilai historisnya juga tinggi. Apalagi jika karya seni tersebut sering dipindahtangankan, sudah pasti harganya semakin melambung tinggi.

4. Perhatikan budget

Mengoleksi barang seni membutuhkan modal yang besar. Apalagi jika barang seni tersebut berupa lukisan dari para seniman terkenal, seperti Pablo Picasso dan Da Vinci. 

Namun sayangnya, lukisan dari kedua seniman tersebut tidaklah dijual. Ada banyak seniman terkenal lainnya yang sering melakukan lelang atas karya seni yang dihasilkannya.

Hasil karya seni dari para seniman terkenal sudah tidak diragukan lagi. Itulah mengapa banyak orang yang berbodong-bondong memberikan tawaran tertinggi untuk mendapatkannya. Di sinilah Anda perlu bersaing dengan mereka. Tawarlah hasil karya seni sesuai dengan budget yang telah Anda siapkan.

5. Biaya perawatan

Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah biaya perawatan barang seni tersebut. Faktor usia biasanya sangat memengaruhi tingkat perawatan yang harus dilakukan. Semakin tua usianya, perawatan yang dibutuhkan semakin ekstra. 

Hal ini tentu saja membutuhkan uang dalam jumlah yang lumayan. Terlebih lagi proses perawatan harus dilakukan oleh seseorang yang profesional dan ahli di bidangnya. Keuntungan yang nantinya diperoleh dari hasil menjual barang seni tersebut bisa kembali diinvestasikan untuk barang seni lainnya. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya