17 Juli 1996 : Pesawat Komersil AS TWA 800 Meledak di Udara
- Daily Mail
VIVA.co.id – 17 Juli 1996, sebuah pesawat penumpang komersial, Trans World Air atau TWA dengan nomor penerbangan 800 meledak di udara. Hingga saat ini tak ada penjelasan resmi, mengapa pesawat tersebut meledak.
Saat kejadian, TWA Flight 800 sedang melakukan penerbangan ke Paris. Pesawat milik maskapai asal AS itu lepas landas dari bandara John Fitzgerald Kennedy. Hanya 12 menit setelah mengudara, pesawat tersebut meledak di sekitar pesisir pantai Long Island, New York. Sebanyak 230 penumpang dan kru yang berada di dalam pesawat tewas.
Banyak saksi mata menggambarkan mereka melihat sesuatu berada di depan pesawat tersebut sebelum terjadi ledakan, dan kecurigaan bahwa ledakan tersebut akibat aksi terorisme merebak seketika. Pemerintah AS menghabiskan waktu selama empat tahun dan mengeluarkan jutaan dolar untuk proses investigasi, namun penyebab pasti tak pernah berhasil diungkap.
Diberitakan oleh CNN, saat penyelidikan, FBI melakukan wawancara mendalam pada 755 saksi mata. Setelah kecelakaan TWA 800 terjadi, pemerintah AS langsung menetapkan status siaga tertinggi di seluruh wilayahnya. Apalagi, sebelum pesawat itu meledak, sepanjang tahun 1996 ada tiga aksi terorisme yang terjadi di AS.
Kepala Staff Kepresidenan saat itu, Leon Panetta, yang juga mantan Sekretaris Kementerian Pertahanan dan mantan Direktur CIA, menunjuk Irak dan Saddam Hussein sebagai pihak yang sangat mereka awasi dalam kaitan pihak yang bertanggungjawab atas terjadinya ledakan tersebut.
Pada November 1997, atau lebih dari setahun setelah kecelakaan itu terjadi, FBI mengumumkan jatuhnya pesawat tersebut bukan karena adanya aksi kriminal. Mereka meminta Badan Keselamatan Transportasi Penerbangan AS (NTSB) untuk menjelaskan penyebab ledakan.
Menurut NTSB, ledakan terjadi karena adanya percikan di pusat tanki bahan bakar. Namun, meski NTSB berusaha menjelaskan seluruh teori soal ledakan, namun tak pernah benar-benar ada jawaban pasti soal penyebab ledakan.