Bangun LRT, Sri Mulyani Lobi DPR Cairkan PMN Kereta Api
- Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengusulkan tambahan Penyertaan Modal Negara dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017. Suntikan modal tersebut, akan diperuntukan bagi dua BUMN nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno dalam rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat meminta adanya suntikan modal tambahan secara tunai dan non tunai.
Suntikan modal tunai, akan diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp2 triliun. Sementara usulan modal non tunai akan diberikan bendahara negara kepada PT Djakarta Lloyd, dengan total nilai Rp379,3 miliar.
“Kami mengusulkan PMN tunai kepada PT KAI dan non tunai kepada PT Djakarta Llyod,” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati, Jakarta, Kamis 13 Juli 2017.
Ani mengungkapkan, usulan penambahan PMN bagi PT KAI akan dipergunakan untuk menunjang kemampuan perseroan dalam membangun sarana dan prasarana pembangunan Light Right Transit Jakarta Bogor Tanggerang Bekasi.
“Supaya bisa dijalankan pembangunan LRT Jabodebek sesuai target pada 2018-2019,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Sementara itu, PMN non tunai yang rencananya akan diberikan kepada PT Djakarta Lloyd, berasal dari utang Subsidiary Loan Agreement yang dikonversi menjadi ekuitas. Penambahan modal diharapkan bisa menunjang kas keuangan BUMN tersebut.
“Untuk PMN di RAPBN-P 2017, kami mohon disetujui untuk PT KAI sebesar RP2 triliun, dan PT Djakarta Lloyd sebesar Rp379,3 miliar,” ujarnya.