Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Lebih Baik dari Nasional
- VIVA.co.id/Yasir
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut perekonomian Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan yang baik. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang meningkat, terjaganya angka inflasi hingga kesenjangan ekonomi yang terus ditekan.Â
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam sambutannya sebelum membuka perayaan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) di Lapangan Karebosi Makassar, Rabu, 12 Juli 2017.
"Perekonomian kita sudah banyak mengalami kemajuan. Perekonomian kita tumbuh semakin baik dan semakin sehat. Daya saing investasi kita peringkatnya juga semakin baik. Inflasi kita juga terjaga. Kesenjangan ekonomi Indonesia yang diukur dengan gini ratio juga semakin membaik, di angka 0,394 dan pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal pertama kemarin berada pada 5,02 persen," kata dia.Â
Namun, menurut Jokowi, perekonomian nasional masih kalah jauh jika dibandingkan dengan perekonomian di Sulawesi Selatan atau dibandingkan dengan Kota Makassar. Apalagi dengan banyaknya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi yang terus tumbuh sehat di daerah tersebut.Â
"Kalau dibandingkan dengan Sulawesi Selatan yang berada di angka 7,4 persen, pertumbuhan ekonomi di Sulsel jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau dibandingkan lagi dengan Kota Makassar, pertumbuhan ekonominya 7,9 persen, maka sangat jauh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional," ucapnya.Â
"Yang saya lihat memang di Sulawesi Selatan, di Makassar, usaha-usaha kecil, usaha-usaha menengahnya bergerak. Koperasinya bergerak semuanya. Ekspor, baik komoditas produk-produk perikanan saya lihat, kemudian kopi, kakao, yang di ekspor di Sulsel memang betul-betul memberikan topangan untuk pertumbuhan yang baik kepada ekonomi nasional," sambungnya.Â
Namun, Jokowi mengingatkan agar Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kota Makassar tidak boleh cepat berpuas diri. Mengingat persaingan perekonomian global yang dianggapnya semakin sengat.Â
"Kita tidak boleh cepat berpuas diri. Persaingan global sangat sengit saat ini. Kompetisi antar negara sangat sengit. Situasi global juga belum pulih. Situasi internasional juga pertumbuhannya juga tidak mengalami perbaikan yang signifikan. Semua negara sekarang ini mengeluh karena pertumbuhan ekonominya turun," ujarnya.
Presiden kemudian membandingkan Indonesia dengan sejumlah negara-negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi G20. Ia mengklaim, Indonesia berada pada ranking tiga terbaik dalam hal pertumbuhan ekonomi.Â
"Kalau dibandingkan dengan negara-negara G20, seperti yang saya hadiri kemarin di Jerman, negara kita Indonesia berada pada posisi peringkat ketiga yang terbaik. Ini patut kita syukuri," ucapnya.Â
Tetapi, Jokowi menuturkan, masih banyak kondisi perekonomian yang perlu perhatian lebih. Seperti kemiskinan, ketimpangan sosial dan kesenjangan ekonomi. Ia menyebut, masalah tersebut merupakan tugas negara yang berat yang harus dihadapi bersama.Â
"Kita harus gunakan semua kekuatan, segenap sumber daya yang kita miliki untuk mengatasi yang berkaitan dengan ketimpangan, kesenjangan dan kemiskinan," imbuhnya.Â
Pelaksanaan perayaan Harkopnas ke-70 di Kota Makassar juga dihadiri  Menteri Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Gubernur Sulawesi Selatan, serta Wali Kota Makassar. Turut hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.Â