DPR: Beban Keuangan RI Sudah Lampu Kuning

Wakil Ketua Umum DPP PAN, Taufik Kurniawan.
Sumber :

VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat menilai, beban utang Indonesia yang telah mencapai Rp3.672 triliun merupakan peringatan keras bagi pemerintah agar lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan negara. Posisi utang tersebut, diharapkan menjadi perhatian pemerintah.

Utang Pemerintah Naik ke Posisi Rp 8.560,36 Triliun di Awal Pemerintahan Prabowo

“Istilahnya, beban keuangan kita sudah lampu kuning,” kata Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, di Jakarta, Selasa 11 Juli 2017.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah hingga akhir Mei 2017 mencapai Rp3.672 triliun, atau telah meningkat Rp1.067,4 triliun sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2014.

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.473,90 Triliun di Akhir September 2024

Merinci lebih jauh, utang jatuh tempo pemerintah pada 2018 mencapai Rp300 triliun, sementara pada tahun 2019 mencapai Rp420 triliun. Sehingga, total utang pemerintah yang harus dibayarkan mencapai Rp810 triliun.

Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017 pun diharapkan mampu memberikan sebuah rancangan kas negara yang jauh lebih kredibel, sehingga mampu menjaga defisit di level aman, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Keuangan Negara.

Prabowo Berangkat dari Kertanegara ke Gedung DPR/MPR untuk Dilantik jadi Presiden RI

“Jangan sampai kita terjebak pada gali lubang, tutup lubang. Ini statement Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati), yang kami pegang,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya menyebut, jika belanja pemerintah berhasil terserap 100 persen, maka defisit anggaran bisa mencapai 2,92 persen terhadap produk domestik bruto, atau hampir mendekati ketentuan dalam UU Keuangan Negara.

Namun dengan asumsi tren penyerapan belanja pemerintah yang tidak pernah sepenuhnya terserap, maka pemerintah menegaskan masih bisa menjaga posisi defisit di angka 2,67 persen. (one)

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025