Kualanamu Jadi Bandara Terbaik di Indonesia 2017
- Antara/ Septianda Perdana
VIVA.co.id – Bandara Internasional Kualanamu pada tahun ini, kembali meraih sertifikasi bintang empat dari Skytrax atas pelayanan yang baik kepada para penumpang pesawat dan pengunjung bandara.
Di samping Kualanamu, bandara AP II yang juga berhasil meraih sertifikat dari Skytrax adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yakni bintang tiga. Adapun kedua sertifikasi tersebut diberikan berdasarkan penilaian Airline Quality Ranking yang dilakukan oleh Skytrax.
Penilaian didasarkan dari kemampuan bandara memberikan yang terbaik pada produk yang berhubungan langsung dengan konsumen, atau penumpang pesawat. Termasuk, juga layanan dari para staf frontliners di terminal.
Produk yang berhubungan langsung dengan konsumen itu antara lain, pelayanan di area keberangkatan, kedatangan, dan transit. Pelayanan dimaksud adalah fasilitas bandara, customer services, keamanan, imigrasi, dan area komersial termasuk tenant makanan dan minuman.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, Kualanamu merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang mampu meraih sertifikasi bintang empat, di mana artinya bandara ini adalah yang terbaik di Indonesia.
“Sertifikasi ini, juga merupakan apreasiasi bagi AP II selaku operator bandara, sehingga semakin memacu kami, agar selalu memberikan standar pelayanan tertinggi bagi penumpang pesawat di Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa 11 Juli 2017.
Seperti kita ketahui, Skytrax adalah lembaga independen yang diakui oleh industri transportasi udara global.
Sementara itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saat ini tengah memacu pengembangan, guna meningkatkan standar pelayanan, sudah dapat hasilnya dengan meraih penghargaan The World Most Improved Airport 2017 juga dari Skytrax.
AP II saat ini tengah mengembangkan seluruh bandara yang dikelola, terutama dalam infrastruktur digital, guna menjadikan bandara beropasi secara efektif dan efisien, di samping juga semakin meningkatkan standar pelayanan kepada seluruh penumpang pesawat dan pengunjung bandara.
"Pada akhirnya, pengembangan itu diharapkan membawa bandara-bandara AP II membawa sektor transportasi udara di Indonesia ke tingkatan yang lebih tinggi lagi dari saat ini," Awaluddin.
Terkait sertifikasi bintang empat, bandara-bandara di dunia lainnya yang berada di kelompok ini selain Kualanamu, antara lain Abu Dhabi International Airport, Barcelona El Prat Airport, Frankfurt Airport, dan London Heathrow Airport.
Sebagai informasi, Bandara Internasional Kualanamu saat ini melayani penerbangan dari 12 maskapai termasuk penerbangan internasional ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Arab Saudi.
Bandara yang diresmikan pada 27 Maret 2014 ini dilengkapi fasilitas canggih penanganan bagasi, yakni integrated baggage handling screening system (IBHSS) dengan tingkat pendeteksi keamanan tertinggi. Dengan sistem itu, memungkinkan bandara ini menerapkan sistem terbuka untuk pendaftaran penumpang, atau check-in seperti antara lain Bandara Internasional Changi di Singapura.
Bandara ini juga merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang terintegrasi dengan jaringan kereta, guna memberikan alternatif moda transportasi bagi pengunjung, atau penumpang pesawat.
Ke depannya, ditargetkan Kualanamu dan Soekarno-Hatta dapat mendapat sertifikasi bintang lima, atau peringkat tertinggi untuk penilaian bandara versi Sytrax.
"Bandara Internasional Kualanamu dan Soekarno-Hatta kami targetkan dapat meraih sertifikasi bintang lima dari Skytrax, seiring dengan pengembangan di dua bandara tersebut,"tambahnya.
Adapun pengembangan yang dilakukan di Kualanamu antara lain, pendirian hotel bintang tiga di lantai mezzanine terminal penumpang pesawat serta pembangunan cargo village.
Sementara itu, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan transportasi publik kereta api untuk akses dari pusat kota Jakarta menuju bandara dan sebaliknya.
Selain kereta api untuk transportasi publik, AP II juga tengah menyiapkan operasional Skytrain, yakni moda kereta tanpa awak yang menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan stasiun kereta, sehingga memudahkan penumpang untuk berpindah terminal.
"Di samping itu, untuk kemudahan penumpang pesawat maka akan dibangun sebanyak tiga hotel, yakni dua hotel di Terminal 3 dan satu hotel di kawasan bandara,” paparnya. (asp)