Menteri Rini 'Ditegur' Menkeu, Serapan Belanja BUMN Rendah
- Edwin Firdaus/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, menyatakan, serapan belanja modal dari seluruh perusahaan BUMN di Tanah Air belum optimal. Bahkan, Rini sempat ‘ditegur’ oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati untuk meningkatkan serapan belanja modal atau capex.
"Saya selalu bicara dengan Bu Menkeu atau barengan dengan Bapak Presiden. Menkeu selalu menekankan kepada saya, 'Bu Rini, capex Bu Rini ini masih belum sampai loh. Belum tinggi loh, ini kalau enggak, pertumbuhan ekonomi kita enggak sampai'," kata Rini di kantornya, Jumat, 7 Juli 2017.
Untuk itu, ia meminta kepada perusahaan pelat merah terus meningkatkan belanja modal. Peningkatan pertumbuhan ekonomi, menurut dia, sudah menjadi tanggung jawab semua, termasuk bagi perusahaan pelat merah dalam berkiprah di Tanah Air.
"Sekarang kita punya tanggung jawab, bukan hanya bayar dividen dan pajak. Namun, bagaimana kita mengembangkan usaha BUMN sehingga ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih positif," ujarnya.
Rini mengungkapkan, pada tahun ini, Kementerian BUMN menargetkan belanja modal BUMN sebesar Rp475 triliun hingga akhir tahun.
"Memang kuartal I masih rada rendah, tapi saya lupa persisnya. Ini yang harus kita kejar terus. Memang salah satu soalnya tentunya dalam beberapa hal adalah pembebasan lahan, izin-izin yang belum keluar," ujar dia.
Dengan demikian, Rini menyampaikan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui serapan belanja modal di samping investasi yang diperoleh pemerintah.
"Jadi kalau perekonomian Indonesia ini tidak tumbuh secara positif, kita bisa disalahin. Itu saya peringatkan. Dan itu saya ingin ingatkan terutama kepada direksi BUMN," tutur dia.