Mudik 2017, Rata-rata Ketepatan Jadwal Terbang 90%

Ilustrasi mudik Lebaran
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan mengungkapkan, Sriwijaya Air menjadi maskapai penerbangan terbanyak mengajukan penerbangan tambahan saat masa angkutan Lebaran 2017. Kondisi itu lantaran banyaknya jumlah pemudik. 

KNKT Ungkap 6 Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso menyebut bahwa penerbangan tambahan dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan terkait peningkatan jumlah penumpang saat mudik. 

Ia menerangkan, dari seluruh permohonan izin penerbangan tambahan dari Garuda, Lion, dan beberapa maskapai lainnya, Sriwijaya Air menjadi maskapai paling banyak mengajukan permohonan.

Kesimpulan KNKT Terkait Investigasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182

"Ada sekitar 500 flight tambahannya," ungkap Agus di kantornya, Selasa 4 Juli 2017. 

Menurut Agus, Kemenhub pun telah menyiapkan tambahan sekitar 20 persen kursi penumpang (seat) dari prediksi angkutan Lebaran 2017 untuk pemudik pesawat udara yang diperkirakan tumbuh 9,8 persen. Strategi itu ternyata cukup ampuh, meskipun realisasi pertumbuhan penumpang yang naik mencapai 12,99 persen.

Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Thrust Lever Kanan Tak Berfungsi

"Begitu ada permintaan, maka ada extra flight. Makanya, walaupun begitu besar kenaikannya (pertumbuhan penumpang), itu masih bisa tertampung. Buktinya kan enggak ada delay," kata dia. 

Ia juga cukup terkesan dengan tingkat On Time Performance (OTP) maskapai pada saat angkutan Lebaran yang sangat baik dibandingkan hari-hari sebelumnya. Rata-rata, OTP maskapai saat Lebaran berada di angka 90 persen.

"Ini OTP sejak H-7 hingga H+7, lebih baik dari tahun lalu. Garuda itu capai 99 persen, Lion Air 80 persen, Citilink 87 persen, yang lain juga di atas 80 persen. Rata-rata 90 persen lah, bagus semua," tutur dia.

Pesawat Sriwijaya Air. (Ilustrasi)

Manajemen Sriwijaya Air Buka Suara soal Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah

Manajemen PT Sriwijaya Air buka suara, terkait pendiri Sriwijaya yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi penyalahgunaan izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024