Usai Libur Lebaran, Dolar AS Menguat Terhadap Rupiah
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menegaskan, menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap nilai tukar rupiah bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan. Secara umum, kondisi fundamental Indonesia masih relatif terjaga.
“Tidak mengkhawatirkan. Secara umum, Indonesia masih membaik,” kata Agus saat ditemui di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 4 Juli 2017.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate BI yang dikutip VIVA.co.id, posisi mata uang Garuda pada hari ini berada di level Rp13.386 per dolar AS, melemah Rp61 dibandingkan posisi kemarin, Senin 3 Juli 2017 di level Rp13.325 per dolar Paman Sam.
Menurut Agus, menguatnya dolar AS memang karena kondisi perekonomian negeri Paman Sam yang mulai menunjukkan pergerakan positif. Kondisi tersebut, tercermin dari data-data ekonomi AS yang mulai memberikan sentimen positif terhadap gerak dolar AS.
“Jadi datanya lebih bagus dari proyeksi, sehingga dolar menguat dan terjadi pelemahan terhadap mata uang negara lain termasuk Indonesia,” katanya.
Terlepas dari itu, Mantan Menteri Keuangan itu memandang bahwa secara umum kondisi tersebut sama sekali tidak mengkhawatirkan. Komponen penopang perekonomian Indonesia, kata Agus, saat ini berada dalam kondisi yang relatif terjaga.
“Jadi kami melihat ini sebagai sesuatu yang siklusnya normal dan kami lihat kondisi Indonesia sekarang ini dalam kondisi yang baik,” katanya.