Kisah Gadis Berhijab Asal Medan Kepincut Bule Belanda

Filzah Adin Lubis dan Michael Ruppert
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Kisah cinta vlogger asal kota Medan, Filzah Adin Lubis, yang dinikahi oleh traveler asal Belanda, Michael Ruppert, membuat iri kaum Hawa. Banyak yang berpikir, Adin, sapaan akrabnya, kepincut bule Belanda itu karena ketampananannya.

Asyik, Tapi Rentan Bahaya! Ini Plus Minus Posting Kegiatan Traveling di Medsos

Padahal, bukan itu alasannya. Dan bukan perkara mudah bagi Adin menjatuhkan hatinya kepada Michael.

Ramadan 2015 merupakan awal pertemuan dua insan beda benua ini. Adin yang memang akif di website Couchsurfing, dengan penawaran hospitality exchange, menerima para traveler dari seluruh dunia yang datang ke Medan, untuk menginap di rumah orangtuanya. Michael adalah salah satunya.

Gak Perlu Booking Hotel Semalaman, Ini Tips Pilih Tempat Transit Sejenak di Bali

Pesan yang dikirim Michael melalui website tersebut kepada Adin, berisi ketertarikannya untuk mengenal tradisi Ramadan keluarga lokal di Medan.

"Michael ngirim request untuk nginep di Medan selama tiga hari, untuk tahu soal Ramadan. Jadi, saya terima, kan dia tertarik sama Islam,” ujar Adin, saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Platform Ini Bidik Traveler dari Indonesia

Wanita yang khas dengan jilbab syar'i itu, mengaku tidak tertarik di awal perkenalannya dengan Michael. Dia menganggap Michael sama seperti tamu-tamu bule lainnya.

"Awalnya enggak tertarik sama sekali, karena saya sudah biasa nge-host bule dari banyak negara. Jadi Michael sama saja kayak tamu-tamu yang lain," kata dia.

Bahkan waktu itu, dirinya sedang bekerja sebagai Customer Service Mobile di Bandara Kuala Namu, sehingga tidak bisa menjadi pemandu wisatanya selama di Medan. Biasanya, dia selalu meluangkan waktu untuk tamunya pergi jalan-jalan.

Namun ada yang berbeda dari Michael dibanding tamunya yang lain. Michael yang saat itu seorang non-Muslim, menjalankan ibadah puasa selayaknya Muslim. Ia mengikuti sahur dan tidak makan sampai matahari tenggelam hingga berbuka puasa.

Selain itu, Michael yang awalnya meminta untuk tinggal selama tiga hari di rumah keluarga Adin, akhirnya berubah menjadi tiga minggu hingga Idul Fitri tiba.

“Michael request buat menginap selama tiga hari, tapi akhirnya jadi tiga minggu sampai Lebaran bareng keluarga saya. Kayanya waktu itu, dia sudah modus,” kata Adin.

Michael bahkan mendatanginya ke bandara hingga dua kali. Alasannya ingin beli tiket ke Kuala Lumpur dan Semarang untuk destinasi wisata selanjutnya.

"Tapi pas di bandara dia malah nyamperin saya,” kata Adin.

Usai tiga minggu, Michael akhirnya pamit untuk menjelajah ke negeri tetangga, Malaysia. Di sana, Michael mulai merasa bahwa dirinya memiliki perasaan istimewa kepada Adin. Mereka pun mulai berkomunikasi secara intens melalui Whatsapp.

Awalnya, Adin berpikir bahwa komunikasinya dengan Michael hanya sebatas pertemanan dan menganggap Michael hanya ingin tahu lebih banyak tentang Islam dari dirinya. Tapi tampaknya Michael telah menetapkan hatinya kepada Adin.

“Tiba-tiba dia Whatsapp saya dan surprise, dia datang lagi ke Medan buat nemuin saya,” katanya.

Pada kesempatan ini, pertemuan dengan Adin dimanfaatkan oleh Michael untuk menyatakan perasaannya. Adin menolak saat itu karena merasa Michael tidak serius.

"Dia bilang kalau dia merasa kita bukan sekadar teman dan sempet nanya, 'Do you like me?'. Menurut saya lucu aja sih, karena saya mikir, kenapa bule suka sama saya yang berkerudung? Terus saya mikirnya dia becanda tapi kalau saya enggak akan mungkin suka dan mau sama orang non-Muslim,” tuturnya.

Namun lambat laun perasaan Adin berubah. Jelas bukan perkara wajah tampan khas bule Belanda yang ada pada Michael yang membuat Adin mulai menaruh hati, melainkan ketertarikannya mengenai Islam direalisasikannya dengan mengambil kelas agama Islam di Malaysia dan Indonesia.

"Di Kuala Lumpur, Malaysia itu dia belajar salat dan mengambil kelas tentang Islam tapi memang dia masih non-Muslim. Sebelumnya, dia sudah banyak baca artikel-artikel tentang Islam dan nanya tentang Islam ke saya," katanya.

Ternyata, hanya berselang beberapa bulan setelah Lebaran tiga tahun lalu, Michael memutuskan untuk menjadi mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Perjalanannya untuk mengenal Islam itu kurang lebih setahun, dari sebelum dirinya bertemu dengan Adin.

Setelah menjadi Muslim, Michael mengutarakan niatnya untuk meminang Adin. Hanya melalui proses perkenalan selama kurang lebih satu tahun, Michael dan Adin menikah secara agama pada 10 Agustus 2016 silam.

Meski proses meminta izin untuk menikahi Adin, kepada orangtuanya bukan hal mudah untuk Michael. Namun, atas dasar keimanan yang sama, orangtua Adin memperbolehkan pernikahan beda budaya ini berlangsung.

"Orangtua pasti kaget ya dengan maksud kita berdua untuk nikah, karena mereka pasti enggak menyangka anaknya bakal nikah dengan bule. Tapi yang penting kita sama-sama Muslim. Enggak ada bedanya Muslim dari seluruh penjuru dunia manapun, walaupun beda negara dan budaya," tutur Michael. (ren)

 

????????????????

A post shared by A D I N L U B I S (@adinlubiss) on

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya