76 Persen Perusahaan RI Percaya MEA Bisa Geliatkan Bisnis
- Istimewa
VIVA.co.id – 76 Persen perusahaan Indonesia meyakini Masyarakat Ekonomi ASEAN akan membantu pertumbuhan bisnis seiring dengan semakin terbukanya peluang perluasan bisnis di kawasan Asia Tenggara. MEA dianggap sebagai jawaban dari tantangan pertumbuhan bisnis.
Demikian hasil survei Asian Enterprise Survey yang dilakukan United Overseas Bank terhadap 2.500 perusahaan dari berbagai negara-negara kawasan, Rabu 21 Juni 2017. Sekitar 52 persen koresponden menyebutkan, meningkatnya biaya operasional merupakan tantangan utama dalam pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Head of Global Markets PT Bank UOB Frederikus Weoseke mengungkapkan, optimisme perusahaan nasional terhadap prospek MEA pun tak luput dari reformasi ekonomi dan investasi di bidang infrastruktur yang dalam beberapa tahun terakhir dilakukan oleh pemerintah untuk menggeliatkan kembali perekonomian nasional.
“Berbagai inisiatif di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah membuka peluang yang lebih luas bagi perusahaan Indonesia untuk mengambil manfaat dari arus perdagangan ke dalam negeri,” kata Weoseke.
Survei tersebut pun menunjukkan, bahwa sepertiga dari perusahaan Indonesia optimistis ekspansi ke wilayah Asia mampu menjadi pendorong bisnis dalam jangka waktu tiga sampai dengan lima tahun yang akan datang. Berbagai negara tujuan ekspansi diantaranya adalah Singapura, Malaysia, Jepang, dan China.
Meski demikian, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa perusahaan nasional yang kurang memprioritaskan investasi di bidang sistem teknologi informasi sebagai salah satu sarana menggenjot produksi. Jika teknologi bisa dimanfaatkan, bukan tidak mungkin sumber daya manusia perusahaan nasional bisa lebih produktif.