21-06-1963: Prancis Tarik Pasukan Laut dari NATO
- Reuters/Roman Baluk
VIVA.co.id – Hari ini tepat pada tahun 1963 lalu, Prancis menyatakan menarik Angkatan Laut negara tersebut yang bertugas bersama Pakta Pertahanan Atlantik Utara, atau NATO. Penarikan AL Prancis tersebut ditengarai, karena Prancis tak ingin kebijakan senjata nuklirnya akan diseragamkan dengan negara-negara NATO lainnya.
Dikutip dari laman History.com, Rabu 21 Juni 2017, beberapa bulan sebelum keputusan Prancis itu dikeluarkan, Amerika Serikat mengingatkan agar ada keseragaman dalam kebijakan senjata nuklir di antara negara anggota NATO. Sementara itu, Presiden Prancis pada saat itu, Charles de Gaulle menjunjung tinggi nasionalisme bahwa seharusnya negara tersebut tidak didikte oleh yang lain.
Penarikan AL Prancis dari NATO, sempat mengejutkan para negara anggota, termasuk AS. Bahkan, AS khawatir kalau hal tersebut akan menjadi preseden bagi negara lain, mengingat NATO merupakan salah satu bentuk pertahanan melawan Komunisme.
Pada saat itu, Presiden AS John F.Kennedy juga dijadwalkan akan mengunjungi negara-negara Eropa. Para penasihat Presiden AS menyayangkan sikap Prancis dan menilai bahwa keputusan Presiden de Gaulle akan membahayakan aliansi di Eropa.
Pada kenyataannya, Prancis tetap pada keputusannya. Pada saat itu, memang diketahui tidak ada negara-negara NATO yang mengikuti jejak tersebut. (asp)