Anak Usaha Alphabet Setop Bikin Mobil Otonom
- Facebook/Zandr Milewski
VIVA.co.id – Perusahaan mobil tanpa sopir besutan Alphabet, Waymo, telah berhenti mengembangkan teknologi untuk mobil otonom mereka, Firefly. Waymo, yang mempunyai induk perusahaan sama dengan Google, memutuskan untuk fokus mengembangkan inovasi software mobil otonom pada kendaraan yang diproduksi perusahaan otomotif besar.
Dikutip dari Business Insider, Selasa 13 Juni 2017, pengumuman perusahaan menghentikan pengembangan purwarupa mobil otonom itu disampaikan oleh Lead Industrial Designer Waymo, Yoo Jung Ahn dan Lead Systems Engineer Waymo, Jaime Waydo dalam postingan di website Medium.
Setelah mengucapkan selamat tinggal untuk pengembangan purwarupa mobil otonom Firefly, Waymo bakal menarik semua display purwarupa mobil otonom mereka itu dari tempat-tempat publik termasuk dari Computer History Museum, di markas Google, California.
"Firefly telah menjadi bagian dari perjalanan luar biasa kami dalam tiga tahun terakhir ini, dan kami tak sabar untuk berbagi sedikit sejarah mobil otonom dalam dunia ini," ujar keduanya.
Ahn dan Waydo menuturkan, Google awalnya merancang Firefly pada 2013. Awalnya, purwarupa ini dimaksudkan untuk menjadi wadah pengalaman para insinyur guna mengeksplorasi berbagai ide berbeda, bagaimana kendaraan otonom bekerja atau berkonfigurasi.
Melihat pengembangan teknologi mobil otonom makin menjanjikan, induk perusahaan Google, Alphabet, pada Desember 2016 membentuk perusahaan baru yang mengembangkan teknologi mobil otonom tersebut, yakni Waymo. Tapi tak sampai setahun kemudian, Waymo diputuskan ‘pensiun’ dari pengembangan purwarupa Firefly.
Walau Firefly sudah muncul di beberapa tempat, misalnya di markas Google dan Mountain View, California, kendaraan otonom itu tak pernah diniatkan untuk produksi massal.
Selama menjalani unjuk gigi dan uji coba, Firefly telah menunjukkan pencapaian yang mengesankan dalam pengembangan kendaraan otonom. Salah satunya mobil itu bisa menempuh jutaan mil.
"Firefly mengajari kepada kami apa yang diperlukan untuk bisa mewujudkan kendaraan yang mengemudi sendiri," ujar keduanya.
Terkait dengan isu tersebut, manajemen Waymo belum memberikan pernyataan resmi.