Permintaan Naik, Masyarakat Mulai Minati Daging Sapi Beku
VIVA.co.id – Konsumsi daging sapi beku selama Ramadan tahun ini, tercatat mulai meningkat. Harga daging beku yang relatif lebih murah, atau hanya sebesar Rp80 ribu per kilogram membuat permintaan di Jabodetabek meningkat hingga 200 persen.
Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara (KIBIF), Wiryo Subagyo mengatakan, pada hari biasa kebutuhan daging di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hanya mencapai 60 ton per hari.
Sedangkan selama Ramadan tahun ini, menurut Wiryo, permintaan daging di Jabodetabek, khususnya meningkat hingga 100 persen dan hingga hari Lebaran bisa mencapai 200 persen kenaikannya.
"Kenaikan ini sangat baik, karena meningkatnya animo masyarakat mengonsumsi daging beku, yang kami pasarkan seharga Rp80 ribu per kilogram,” kata Wiryo dalam keterangan resminya, Senin 12 Juni 2017.
Wiryo mengatakan, PT Estika Tata Tiara sebagai distributor daging dan produk olahan merek KIBIF, dalam situasi apa pun tetap konsisten memasarkan daging beku sehat dan halal seharga Rp80 ribu per kilogram.
Dia mengatakan, meski daging beku saat ini masih kurang mendapat perhatian namun bisa dipastikan aman dikonsumsi masyarakat karena telah melalui tahapan verifikasi dan tidak terinfeksi bakteri apa pun.
“Saat ini, daging rendang menjadi salah satu favorit, penjualan daging seharga Rp80 ribu per kilogram otomatis menutup celah para spekulan menaikkan harga,” ujar Wiryo.
Selain itu, kata dia, proses penyembelihan sapi untuk daging beku ini hanya dapat dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang halal dan sudah disertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, berdasarkan sensus ternak sapi dan kerbau, saat ini terdapat 16,2 juta ekor sapi dan kerbau di Indonesia. Populasi itu terdiri atas jumlah sapi potong sebanyak 14,3 juta ekor, sapi perah 566 ribu ekor, dan kerbau 1,2 juta ekor.