Bisnis Properti Hotel Makin Dilirik, Ini Buktinya
- Halomoney.
VIVA.co.id – Bisnis properti perhotelan diproyeksi makin menarik dikembangkan menyusul kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. Apalagi investasi asing deras masuk ke Indonesia saat ini.
Direktur Hotel Shakti Jakarta Tommy Surianto berpendapat predikat kelayakan investasi dari lembaga pemeringkatan internasional Standard and Poor's (S&P) turut menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Sektor pariwisata termasuk hotel pun tentunya makin berkembang," kata Tommy dikutip dari keterangannya, Senin, 12 Juni 2017.
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2017 mencapai 5,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan 2016 yang tercatat 5,02 persen. Sementara itu, pada 2018, diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan menjadi 5,3 persen.
Pihaknya kata Tommy, berkomitmen mendukung pariwisata Indonesia ke depannya. Salah satunya dengan membangun hotel tepat di pusat Jakarta dengan target pengunjung wisata maupun pelaku bisnis.
"Dengan lokasinya yang strategis, kami ingin memudahkan pebisnis mencapai lokasi acara dan juga mengenalkan wisata Jakarta kepada pebisnis maupun pelancong mengunjungi tempat-tempat yang ikonik di Jakarta Pusat," katanya.
Di samping itu, lanjut Tommy, hotel yang dibuka secara resmi pada Sabtu lalu akan mengurangi pengangguran dengan membuka banyak lowongan pekerjaan di Ibu kota.
“Harga kamar, yang terdiri atas 30 unit deluxe, 16 unit executive, dan 70 unit kapsul itu, ditawarkan bervariasi dari Rp150 ribu hingga Rp799 ribu,” tambahnya.
Jenis 'pods' atau kapsul terdiri dari susunan tempat tidur berbentuk kapsul dengan fasilitas lengkap yang cocok bagi para petualang ataupun pebisnis yang ingin merasakan sensasi yang berbeda dari kamar hotel pada umumnya.