12-6-1987: Reagan Tantang Gorbachev Runtuhkan Tembok Berlin
- atlanticsentinel.com
VIVA.co.id – Pada hari ini pada tahun 1987, dalam salah satu pidato Perang Dinginnya yang paling terkenal, Presiden Ronald Reagan menantang Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev untuk "menghancurkan" Tembok Berlin. Tembok ini adalah sebuah simbol era Komunis yang represif yang telah membelah Jerman.
Pada tahun 1945, setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, ibu kota negara, Berlin, dibagi menjadi empat bagian. Amerika, Inggris dan Prancis mengendalikan wilayah barat dan Soviet mendapatkan kekuasaan di wilayah timur. Pada bulan Mei 1949, tiga bagian barat berkumpul sebagai Republik Federal Jerman (Jerman Barat). Dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) didirikan pada bulan Oktober tahun yang sama.
Pada tahun 1952, perbatasan antara kedua negara ditutup dan pada tahun berikutnya, warga Jerman Timur diadili jika mereka meninggalkan negara mereka tanpa izin. Pada bulan Agustus 1961, Tembok Berlin didirikan oleh pemerintah Jerman Timur untuk mencegah warganya melarikan diri ke Barat. Antara tahun 1949 hingga saat tembok dibangun, diperkirakan ada lebih dari 2,5 juta orang Jerman Timur melarikan diri ke Barat untuk mencari kehidupan yang lebih terbuka.
Awal tahun 1980-an, situasi perang semakin memudar. Era keterbukaan dan globalisasi terus meluas. Jerman, yang terbelah, mulai menunjukkan keinginan agar bisa dipersatukan lagi. Lalu, pada 12 Juni 1987, di depan kerumunan warga Berlin Barat, berlatar belakang Tembok Berlin, Presiden AS Ronald Reagan menantang sejawatnya, Mikhail Gorbachev.
"Ada satu tanda yang dibuat oleh Soviet, dan secara dramatis menjadi penyebab kerusakan dan perdamaian. Jenderal Gorbachev, jika Anda mencari kedamaian, jika Anda mencari kemakmuran bagi Uni Soviet dan Eropa Timur, jika Anda mencari liberalisasi, Anda bisa datang ke sini, ke gerbang ini. Jenderal Gorbachev, bukalah gerbang ini, runtuhkan tembok ini," ujar Reagan.
Ia lalu melanjutkan pidatonya dengan mengajak Gorbachev melakukan perundingan pengurangan senjata secara serius dengan Amerika Serikat. Bagi sebagian besar pendengar, pidato Reagan saat itu dianggap dramatis. Keinginan untuk memperbarui negosiasi pengurangan senjata nuklir,dan keinginan Soviet untuk membuka hubungan baru dengan Barat, menjadi langkah penting untuk mengurangi ketegangan Perang Dingin.
Dua tahun kemudian, 9 November 1989, warga Jerman Barat dan Jerman Timur bersama-sama menghancurkan tembok besar yang menghalangi mereka selama 28 tahun. Dan pada tanggal 3 Oktober 1990, Jerman Barat dan Timur kembali melebur.
Tahun 1991, Presiden Soviet Mikhail Gorbachev mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin Soviet. Ia yang telah menjabat sejak 1985, selama dua periode berturut-turut. Presiden AS Ronald Reagan, yang juga menjabat sebagai presiden sejak 1981, menyelesaikan jabatannya pada 1989.