Keren, Ini Aksi Rihanna Jadi Guru di Negara Termiskin Dunia
- REUTERS/Mario Anzuoni
VIVA.co.id – Di balik dunia glamornya, ternyata penyanyi Rihanna punya kepedulian tinggi terhadap pendidikan anak. Saat ini, Rihanna sedang dalam misi untuk memberi anak-anak Malawi pendidikan yang lebih baik.
Malawi adalah negara yang berada di daratan Afrika bagian Selatan. Pada 2015 lalu, negara ini menjadi negara paling miskin di dunia.
Bermitra dengan beberapa institusi amal seperti Global Citizen dan Global Partnership for Education (GPE), RIhanna bersama Clara Lionel Foundation (yayasan kemanusiaan miliknya) melakukan perjalanan ke negara Afrika pada Januari 2017 lalu, untuk mendapatkan beberapa wawasan mengenai keadaan dan pendidikan di Malawi.
Rihanna mengunjungi sekolah dan bertemu dengan para pembuat kebijakan setempat untuk membicarakan mengenai kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak.
Selama perjalanan, Rihanna juga mengajari anak-anak pelajaran matematika. Selain itu. ia juga mengajari gadis-gadis remaja di Malawi menyanyi, hingga berbicara dengan guru-guru soal kebutuhan sekolah.
"Saya benar-benar ingin di sini untuk melihatnya," kata penyanyi tersebut dalam kampanye video yang diluncurkan oleh Global Citizen seperti dilansir dari laman Huffingtonpost, Kamis 8 Juni 2017.
Rihanna juga mengatakan bahwa kemiskinan sebetulnya tidak hanya soal data statistik semata, namun dirinya ingin melihat kondisi anak-anak Malawi secara langsung, sehingga ia tahu dari mana sebaiknya ia memulai.
Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meminta donasi dari seluruh dunia untuk dana pendidikan global. Targetnya adalah membantu membantu GPE menyediakan pendidikan dari 870 juta anak di 89 negara agar mereka juga bisa mendapatkan pendidikan berkualitas di tahun 2018 hingga 2020 mendatang.
Malawi adalah salah satu negara termiskin di dunia. Setengah dari populasi hidup di bawah garis kemiskinan dan pendapatan rata-rata sekitar US$1, atau sekitar sehari Rp13 ribu per hari.
Dalam video tersebut, pendidik memberi tahu Rihanna bahwa tingkat kemiskinan yang ekstrem membuat siswa putus sekolah. Anak perempuan biasanya menikah di usia muda, yang berujung putus sekolah.
Menurut Angeline Murimirwa, direktur eksekutif regional lembaga pendidikan nirlaba Camfed. Di Malawi, 70 sampai 75 persen dari semua siswa masuk sekolah dasar, tapi hanya 8 persen yang menyelesaikan sekolah menengah pertama (SMA).
Dalam video tersebut, Wongani Nyirenda, seorang siswa berusia 14 tahun yang bercita-cita menjadi pengusaha, berbicara tentang kekurangan sumber daya dan makanan yang menghambat pendidikan banyak siswa di negara tersebut.
"Ini adalah sekolah yang indah dan guru yang baik, pelajar yang baik, tapi ada banyak kekurangan ruang belajar dan alat-alat seperti kurang kapur dan papan tulis juga buku-buku," ujar Nyirenda.
Selain itu, Rihanna juga memuji para siswa tentang cara kreatif mereka dalam mempertahankan pengetahuan, terlepas dari kondisi sekolah mereka.
"Saya suka mereka belajar melodi, itu seperti hal favorit saya ketika masih anak-anak. Mereka (anak-anak Malawi) benar-benar luwes mengadopsi melodi, sangat cepat. Jadi jika Anda dapat menggunakannya sebagai alat belajar, saya pikir itulah hal yang paling cemerlang," ujar Rihanna.
Rihanna telah lama menjadi advokat untuk pendidikan global. Pada 2012, dia menciptakan sebuah program beasiswa untuk pelajar dari negara-negara Karibia yang kuliah di Amerika Serikat.
Pada September, dia meminta penggemarnya untuk mendesak Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk mendonasikan 20 juta dolar, atau sekitar Rp266 miliar untuk mendanai program ‘Education Can not Wait’ miliknya. (asp)