Qatar Dimusuhi, RI Cermati Dampak Ekspor Impor
- VIVA.co.id/Chandra G. Asmara
VIVA.co.id – Kondisi politik di wilayah Timur Tengah kian memanas. Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lainnya memutuskan semua hubungan diplomatik hingga aktivitas transportasi darat, laut dan udara kepada Qatar.
Kampenye untuk melakukan isolasi kepada Qatar, disebut bakal mengganggu perdagangan komoditas internasional, mulai dari minyak mentah, logam hingga makanan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya masih mempelajari dampak konflik negara di Timur Tengah tersebut. Sejauh ini, belum diketahui apakah akan memberikan dampak yang buruk bagi kondisi ekspor impor Indonesia.
"Belum (ada dampak), kita tunggu nanti perkembangannya, ini kan baru sesaat," kata Enggar ditemui di kantornya, Rabu 7 Juni 2017.
Enggar mengakui hingga saat ini Indonesia masih melakukan hubungan perdagangan beberapa komoditas dengan Qatar. Misalnya saja, gas LPG yang diimpor Indonesia dari Qatar melalui PT Pertamina.
"Ke semua negara ada, ya tapi kita lihat perkembangannya dan kita akan ikuti bagaimana perkembangannya," jelas dia.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor Indonesia dari Qatar per bulan Maret 2017, tercatat senilai US$30,3 juta dan jumlahnya mencapai 50,2 ribu ton. Sementara, Ekspor Maret 2017 senilai US$5,9 juta dengan kapasitas 3,3 ribu ton.