Jemaah Umrah RI Penumpang Qatar Airways Harus Pindah Pesawat
- Dailymail
VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan para jemaah umrah dari Indonesia yang menggunakan transportasi udara dari negara Qatar akan tetap beribadah dengan lancar.Â
Ditjen Perhubungan Udara akan mencarikan solusi dengan mengalihkan penerbangan ke maskapai lain yang bisa mengangkut para jamaah tersebut ke Tanah Suci dengan lancar dan nyaman.
Hal tersebut berkaitan dengan krisis politik di negara-negara Timur Tengah, di mana beberapa negara seperti Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan melakukan blokade darat-laut-udara terhadap negara Qatar.Â
Dengan demikian, Qatar Airways juga tidak bisa masuk ke Arab Saudi, di mana terletak kota Makkah dan Madinah sebagai kota tujuan ibadah umrah bagi umat Islam seluruh dunia.
"Kita tidak bisa mencampuri urusan politik negara lain. Yang bisa kita lakukan adalah membuat kebijakan untuk tetap memudahkan para jemaah umrah dari Indonesia, yang menggunakan maskapai Qatar Airways  bisa tetap melaksanakan ibadahnya dengan lancar," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam keterangan resminya, Selasa 6 juni 2017.
Kebijakan yang diambil, lanjut Agus, adalah memindahkan para jamaah tersebut yang sebelumnya adalah penumpang Qatar Airways ke maskapai lain yang mempunyai rute ke Arab Saudi, khususnya Riyadh dan Madinah.
Kebijakan tersebut sudah dilakukan mulai hari kemarin di mana sebanyak 20 jemaah penumpang Qatar Airways telah dipindahkan ke maskapai Saudia Airlines. Selanjutnya pada hari ini, akan ada 45 jamaah yang dialihkan ke penerbangan Garuda Indonesia.
Tak Ganggu Ibadah
Agus menghimbau, para jemaah agar tetap tenang dan menjalankan ibadah dengan khusuk. Selain itu juga meminta  para pengelola agen perjalanan haji dan umroh yang menggunakan maskapai  Qatar Airways agar melapor sehingga bisa dicarikan jalan keluarnya.
Di sisi lain, Agus juga menghimbau para maskapai, baik maskapai nasional maupun internasional (non Qatar) untuk membantu kebijakan ini sehingga transportasi para jamaah umrah tetap lancar.
"Saya harapkan jamaah tetap tenang dan tetaplah beribadah dengan khusuk. Kami sebagai perwakilan negara Indonesia akan senantiasa hadir untuk melindungi dan mencarikan jalan keluar sebaik baiknya  lancar  bagi setiap warga negara yang hendak melakukan ibadah," lanjut Agus lagi.
Menurut Agus, kebijakan ini akan diberlakukan hingga krisis politik di Timur Tengah selesai dan penerbangan dari dan ke daerah tersebut bisa dengan lancar dilaksanakan. (ren)