Indonesia Siap Kembali Aktif Jadi Anggota OPEC

Logo OPEC.
Sumber :
  • www.britannica.com

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diminta oleh  Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk kembali menjadi anggota aktif di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak atau OPEC (Organization of The Petroleum Exporting Countries).

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi dalam Tujuh Tahun

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama dari Kementerian ESDM, Sujatmiko, mengungkapkan permintaan langsung itu lantaran peran Indonesia yang cukup ditunggu di keanggotaan OPEC.

"Menteri Arab Saudi, Menteri UEA meminta menteri (ESDM) kita untuk masuk lagi ke OPEC. Artinya kan peran Indonesia dibutuhkan," kata Sujatmiko di kantor BPH Migas Jakarta, Senin 5 Juni 2017. 

Harga Minyak Dunia Meroket, WTI dan Brent Tembus US$90 Per Barel 

Ia melanjutkan Indonesia dibutuhkan OPEC demi menyeimbangkan kepentingan. Indonesia disebut punya peran untuk itu. "Kan OPEC kan tahu sendiri anggotanya seperti apa, konstelasinya bagaimana," ujar Sujatmiko. 

Menteri Ignasius Jonan telah mengirimkan surat reaktivasi kepada pihak OPEC pada tanggal 24 Mei 2017 lalu. Namun, dengan syarat, Indonesia tidak ikut dalam pemangkasan produksi.  "Mengingat, produksi harian kita sudah menurun," kata Sudjatmiko. 

Dipicu Ketegangan Rusia-Ukraina, Harga Minyak Tembus US$90 per Barel

Kini, kata dia, surat reaktivasi itu telah diterima oleh pihak OPEC dan sedang disirkulasi agar status keanggotaan Indonesia dapat kembali diaktifkan. "Disirkulasi oleh OPEC. Kalau orang ngajak berarti kan dibutuhkan perannya. Ada peran yang hilang di opec yang bisa diemban indonesia untuk menjaga keseimbangan, syaratnya tidak mengurangi produksi," katanya. 

Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia memutuskan untuk membekukan sementara atau temporary suspend keanggotaannya di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Keputusan itu diambil dalam sidang OPEC ke-171 di Wina, Austria pada Rabu, 30 November 2016. (ren)

Labirin dan katup minyak mentah Departemen Energi AS

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok lebih dari 17 persen selama sesi sebelum menetap dengan merosot 16,84 dolar AS. Dampak sanksi ke Rusia.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022