Bayar Tol Tak Bisa Tunai, Ini Untungnya
- ANTARA/Novrian Arbi
VIVA.co.id – Seluruh transaksi gerbang tol mulai Oktober mendatang hanya akan melayani transaksi elektronik. Permintaan Presiden Joko Widodo tersebut, pun akhirnya dituangkan dalam kerja sama antara Bank Indonesia dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Rabu 31 Mei 2017.
Gubernur BI Agus Martowardojo menjabarkan beberapa keuntungan dari penggunaan transaksi secara elektronik, baik itu bagi para pengguna jalan maupun bagi Badan Usaha Jalan Tol selaku operator jalan. Bagi pengguna jalan tol, setidaknya ada sejumlah leuntungan yang bisa didapatkan.
“Pertama aman, karena jumlahnya akurat secara tarif. Kedua, proses transaksi cepat dan nyaman karena tidak ada penghitungan uang kembali atau uang jatuh,” kata Agus, di kantornya, Jakarta, Rabu 31 Mei 2017.
Sementara bagi operator jalan tol, ada empat risiko yang bisa ditekan apabila para operator menerapkan sistem transaksi elektronik. Mulai dari terjadinya fraud, kesalahan penghitungan pengembalian, meminimalisir penerimaan uang palsu, sampai dengan mengurangi biaya operasional.
“Elektronifikasi ini memberikan manfaat bagi pengguna dan operator. Kami tidak bisa membayangkan jelang libur Lebaran itu ada sembilan hari harus mengelola cash yang begitu besar,” katanya.
Mantan Menteri Keuangan itu menyebutkan, jumlah penggunaan transaksi elektronik di 35 ruas jalan tol yang tersebar di Indonesia sampai saat ini baru mencapai 25 persen. Maka dari itu, diharapakan kerja sama untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai dalam pembayaran jalan tol bisa efektif berjalan pada Oktober 2017 mendatang.
“Harus ada sinergi antara institusi, operator jalan tol, perbankan, untuk fokus kepada aspek-aspek yang diperlukan,” ujarnya.