Nasib Kereta Cepat, Dirut KCIC: Masih Ngejar-ngejar Duit
- Fikri Halim / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu sempat mengungkapkan rasa kekesalannya lantaran pembangunan fisik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, belum juga dimulai. Setelah groundbreaking pada Juni 2016 lalu, pembebasan lahan proyek tersebut belum selesai.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan, mengakui progres pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih dalam tahap pembebasan lahan dan tahap awal konstruksi.
"Tanah (baru) 53 persen, (konstruksi) masih ngejar-ngejar duit," kata Hanggoro ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 29 Mei 2017.
Ia mengatakan, pembebasan lahan akan diupayakan sesegera mungkin baik yang bermasalah seperti Halim, dan beberapa tempat lainnya. Hanggoro enggan mengungkap apa permasalahan yang sebenarnya terjadi sehingga pembebasan lahan belum juga tercapai.
"Kata Pak Presiden ini harus selesai. Pokoknya harus selesai," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Wijaya Karya, Tbk, Bintang Perbowo, mengatakan hal yang senada. Menurut dia konstruksi di Walini atau tempat groundbreaking masih dalam tahap penggalian tanah untuk pembangunan terowongan.
"Konstruksinya belum banyak karena mulai dari lahan-lahan bebas di dalam, di Walini enggak begitu kelihatan. Konstruksinya Walini sudah galian kan mau dibikin ada terowongan, persiapan bikin terowongan," ujar Bintang di tempat yang sama.
Bintang mengatakan pihaknya tidak ambil pusing mengenai target penyelesaian. Alat berat pun akan segera diturunkan untuk melakukan pengerjaan konstruksi.
"Saya enggak ngerti targetnya. Begitu semuanya sudah turun, serentak semuanya dimajuin pakai alat berat dari China, alat berat sudah di pelabuhan. Ada master list kemenkeu untuk bebas masuk, sudah selesai," ujar dia. (one)